Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada hari ini, Rabu (18/4). Hal ini disebabkan masih maraknya
aksi jual investor, baik asing maupun lokal.
"Potensi kenaikan IHSG akan tertahan dengan aksi jual masif," ungkap Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), khusus investor asing saja melakukan aksi jual di pasar reguler sebesar Rp441,1 miliar, sedangkan di seluruh pasar sebesar Rp740,29 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Reza melihat IHSG secara teknikal sudah berada dalam area jenuh jual (oversold), sehingga memiliki potensi bangkit (rebound). Namun, pergerakan IHSG rupanya terpengaruh oleh bursa saham Asia.
"Kemudian juga, dibarengi dengan masih melemahnya nilai tukar rupiah," jelas Reza.
Melihat IHSG yang masih rentan dengan berbagai sentimen negatif, Reza memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 6.262-6.278 dan resistance 6.292-6.309.
Sementara, Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai pelaku pasar cenderung melakukan aksi beli pada saham lapis kedua (second liner) dan saham lapis ketiga (third liner) ketika IHSG masih tertekan seperti saat ini.
"Saham lapis pertama masih mendapatkan tekanan jelang pembagian dividen," kata Frederik melalui risetnya.
Menurut Frederik, IHSG masih akan bergerak konsolidasi hari ini. Ia memprediksi IHSG berada dalam rentang support 6.243 dan resistance 6.378.
Sebagai informasi, IHSG kembali melemah pada perdagangan kemarin sebesar 0,01 persen ke level 6.285. Sementara, nilai tukar rupiah masih betah di level sekitar Rp13.700 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berbanding terbalik dengan IHSG, mayoritas indeks di bursa saham Wall Street terpantau menguat. Bila dilihat dari tiga indeks utamanya saja, Dow Jones tercatat naik 0,87 persen, S&P500 naik 1,07 persen, dan Nasdaq Composite naik 1,74 persen.
(bir)