PLN 'Boncos' Rp10 Triliun Karena Pencurian Listrik

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 24 Apr 2018 19:36 WIB
PLN mengecam tindakan pencurian listrik yang dilakukan oleh masyarakat. Pasalnya, pencurian listrik membuat PLN kehilangan penerimaan hampir Rp10 triliun.
PLN mengecam tindakan pencurian listrik yang dilakukan oleh masyarakat. Pasalnya, pencurian listrik membuat PLN kehilangan penerimaan hampir Rp10 triliun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) mengecam tindakan pencurian listrik yang dilakukan oleh masyarakat, baik individu maupun industri. Pasalnya, pencurian listrik membuat perusahaan setrum pelat merah tersebut kehilangan penerimaan hampir Rp10 triliun per tahun.

"Tolong pelaku usaha, industri, perumahan tidak melakukan pencurian," tegas Sofyan usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Selasa (24/4).


Kalau dilihat secara nominal, pendapatan yang menguap dari pencurian listrik tersebut memang besar. Namun, jika dibandingkan dengan omzet perusahaan, kerugian tersebut relatif kecil mengingat omzet perseroan lebih dari Rp300 triliun per tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pun demikian, Sofyan mengingatkan tindakan pencurian listrik termasuk tindakan pidana yang bisa berujung penjara.

Guna menekan potensi pencurian listrik, perusahaan secara bertahap akan mengganti meteran listrik konsumen ke Smart Meter yang bisa langsung dikontrol dari kantor PLN.


Penggantian meteran tersebut akan ditanggung oleh perseroan. Sayangnya, Sofyan tak menyebutkan besaran dana yang disiapkan untuk pengadaan Smart Meter tersebut.

"Kami juga sedang menurunkan ribuan auditor untuk memeriksa penggunaan listrik ke rumah-rumah," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER