BEI 'Pede' Pasar Modal Tak Bakal Kembali ke Krisis 1998

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Jumat, 27 Apr 2018 10:40 WIB
BEI meyakini anjloknya IHSG yang hampir mencapai tiga persen pada perdagangan kemarin, tak akan membawa pasar modal memasuki krisis, seperti 1998 silam.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio meyakini anjloknya IHSG yang hampir mencapai tiga persen pada perdagangan kemarin, tak akan membawa pasar modal memasuki krisis, seperti 1998 silam. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hampir tiga persen pada penutupan perdagangan Kamis (26/4) tidak akan membawa pasar modal memasuki masa krisis, seperti pada 1998 silam.

"Saya minta dukungannya juga untuk menjaga kondisi pasar. Tapi saya percaya, ini tidak akan seperti tahun 1998," papar Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Kamis (26/4).

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup di level 5.909 atau anjlok 2,8 persen. Sebanyak 345 saham turun, 67 saham naik, dan 81 saham bergerak stagnan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tito, mayoritas emiten yang tercatat di BEI masih mencatatkan kinerja cukup bagus dengan kenaikan pendapatan dan peningkatan pemberian keuntungan (dividen) kepada pemegang saham.

"Sebanyak 74 persen emiten mencatatkan laba bersih pada 2017," jelas Tito.


Sementara, rata-rata pendapatan emiten tahun lalu sebesar 20 persen dan sepanjang kuartal I 2018 pertumbuhan rata-rata pendapatan dari 48 emiten yang sudah menyerahkan laporan keuangannya ke BEI mencapai 21,15 persen.

"Lalu rata-rata dividen tumbuh tiga persen pada 2017," imbuh Tito.

Hanya saja, Tito tak menampik dana asing yang keluar dari instrumen saham memang mencapai US$7 miliar atau sekitar Rp9,7 triliun (kurs Rp13.900 per dolar AS) sejak April 2017 ke April 2018. Namun, dana asing itu tak benar-benar keluar dari Indonesia, melainkan beralih ke obligasi.


"Untuk obligasi dana asing yang masuk (April 2017-April 2018) sebanyak US$8,5 miliar," ungkap Tito.

Selanjutnya, investor aktif bertambah menjadi 40 ribu saat ini dari tahun lalu yang hanya 31 ribu investor per hari. Kemudian, jumlah saham yang tidak aktif dari total saham yang ada hanya 15 persen.

"Saya menganggap pasar modal Indonesia masih confidence," tutur Tito. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER