Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah China disebut meminta Indonesia untuk memberi insentif kepada para investor asal Negeri Tirai Bambu yang paling banyak mempekerjakan
tenaga kerja Indonesia.
Permintaan itu diungkapkan setelah China mengimbau para investornya yang menanam modal di Indonesia tanpa banyak membawa Tenaga Kerja Asing asal negaranya.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan permintaan itu disampaikan oleh Perdana Menteri China Li Keqiang dalam jamuan makan malam, Senin (7/5). Menurut Luhut, China menyerahkan seluruhnya besaran insentif itu kepada pemerintah Indonesia.
"Tadi malam, saat saya duduk dengan Perdana Menteri, dia berbisik 'Apakah bisa Indonesia bikin aturan, semakin kecil TKA yang digunakan investasi China di Indonesia ini diberikan insentif? Besar kecilnya terserah,' lalu saya bilang 'sounds good'," ujar Luhut, Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Luhut tidak merinci lagi ihwal permintaan tersebut. Luhut hanya menegaskan, permintaan China itu menekankan kepentingan nasional (national interest) masing-masing negara. Di satu sisi, China ingin berinvestasi, di sisi lain Indonesia ingin agar tenaga kerjanya bisa menuai penghasilan dari investasi tersebut.
Kendati demikian, Luhut bilang, Penanaman Modal Asing (PMA) mau tak mau pasti diiringi dengan penggunaan TKA. Sebab, investor asing tentu membutuhkan tenaga kerja yang mengerti seluk beluk investasi yang tengah dibangun. Asal, TKA itu juga melakukan transfer pengetahuan ke tenaga kerja Indonesia
"Kalau misal proyek PMA menggunakan nol persen TKA itu tidak mungkin. Coba lihat PT Freeport Indonesia, meski sudah berpuluh tahun, tetap saja menggunakan TKA (untuk beberapa pekerjaan tertentu)," imbuh dia.
Sebelumnya, PM China Li Keqiang sudah meminta investor asal China yang menanamkan modalnya di Indonesia untuk mengutamakan penggunaan tenaga kerja Indonesia. Ini demi menciptakan keuntungan seimbang antara China sebagai investor dan Indonesia sebagai negara tujuan investasi.
"Kami menekankan pada perusahaan tiongkok yang berinvestasi di Indonesia harus sebagian besar lapangan kerja dan tenaga kerja di Indonesia dengan demikian baru bisa mendapatkan keuntungan antara kedua negara. Ini arah kami bersama," ujar Li, kemarin.
Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, TKA asal China di Indonesia sudah mencapai 24.804 orang, atau 28,85 persen dari total TKA sebanyak 85.970 orang per akhir 2017.
Sementara itu, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi asal China hingga kuartal I kemarin mencatat US$676,2 juta. Angka ini mengambil porsi 8,3 persen dari total Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$8,13 miliar.
(lav)