Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Rini Soemarno meresmikan pengoperasian Pabrik pupuk Pusri 2B milik anak usaha PT
Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Sriwijaya di Palembang. Pabrik memiliki kapasitas produksi urea sebesar 907.500 ton/tahun dan amoniak 660.000 ton/tahun.
Pabrik ini dibangun oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo (Jepang) dengan total biaya investasi Rp 8,5 triliun.
Konsumsi gas Pusri 2B diperkirakan sekitar 24 MMBTU/ton urea, atau lebih efisien dibanding penggunaan gas pabrik Pusri 2 yang digantikannya mencapai 37 MMBTU/ton urea. Pabrik Pusri 2B dibangun sebagai bagian dari program revitalisasi industri pupuk nasional.
"Revitalisasi adalah salah satu upaya Pupuk Indonesia untuk terus meningkatkan kinerja dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing," kata Menteri Rini seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (11/05).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep revitalisasi yang diterapkan yakni menggantikan pabrik-pabrik yang kurang efisien dengan pabrik baru yang hemat energi, ramah lingkungan dan efisien.
Selain pabrik Pusri 2B, peresmian simbolik juga dilakukan atas beroperasinya Pabrik Kaltim-5 di PT Pupuk Kaltim, Bontang dan Pabrik Amurea 2 di Petrokimia Gresik.
Dalam acara tersebut, hadir pula Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas asikin Idat beserta jajaran direksi PT Pusri.
(lav)