BEI Bikin Tiga Indeks Baru Saham yang Rajin Bagi Dividen

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Kamis, 17 Mei 2018 16:08 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis tiga indeks baru pada hari ini. Ketiganya terdiri dari IDX High Dividend 20, IDX BUMN20, dan Jakarta Islamic Index 70.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis tiga indeks baru pada hari ini, Kamis (17/5). Ketiganya terdiri dari IDX High Dividend 20, IDX BUMN20, dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70).

Direktur Utama BEI Tito Sulistio memaparkan IDX High Dividend 20 terdiri dari 20 emiten yang konsisten membagian dividen tunai dan memiliki imbal hasil dividen (dividend yield) kepada pemegang saham.

"Jadi itu 20 emiten dengan dividen terbesar dalam tiga tahun terakhir. Kalau mau dividen besar, indeks ini memudahkan investor untuk membeli dan sebagai awal bagi pemula yang ingin masuk," papar Tito, Kamis (17/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, saham yang masuk dalam IDX High Dividend 20 itu juga memiliki rata-rata harian nilai transaksi reguler dalam tiga bulan, enam bulan, dan 12 bulan terakhir lebih dari Rp 1 miliar.

"Indeks ini juga berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar," sambung Tito.


Beberapa saham yang masuk dalam IDX High Dividend 20, di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sementara itu, untuk IDX BUMN20 berisi sejumlah saham emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta afiliasi dari BUMN dan BUMD tersebut. Semua perusahaan yang masuk dalam indeks tersebut merupakan emiten yang tercatat di BEI selama enam bulan terakhir.

"Ini dipilih berdasarkan kriteria likuiditas, jumlah hari diperdagangkan, dan kapitalisasi pasar," tutur Tito.

Ia memaparkan lima saham yang masuk dalam IDX BUMN20, yakni Bank Mandiri, BRI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Telekomunikasi Indonesia, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Tito menjelaskan BEI memilih beberapa saham syariah untuk masuk Indeks JII70 dengan kriteria nilai kapitalisasi pasar dan rata-rata nilai transaksi harian di pasar reguler.

"Indeks JII70 dipilih dari saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)," jelas Tito.

Sebagian saham yang masuk Indeks JII70, antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Telekomunikasi Indonesia, Astra International, PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).


Tito menambahkan, masing-masing indeks akan dievaluasi secara rutin oleh BEI. Untuk IDX High Dividend 20 dan IDX BUMN20 akan dievaluasi secara mayor dan minor.

BEI akan melakukan evaluasi mayor terhadap IDX Hight Dividend 20 pada akhir Januari dan akan efektif setiap hari bursa pertama pada Februari, sedangkan evaluasi minor dilakukan pada Juli dan efektif setiap hari bursa pertama pada Agustus.

Sementara itu, manajemen BEI akan melakukan evaluasi mayor IDX BUMN20 pada akhir Januari dan Juli, sedangkan evaluasi minor pada akhir April dan Oktober.

"Indeks JII akan dilakukan peninjauan berkala setiap akhir Mei dan November, peninjauan mengikuti jadwal peninjauan berkala ISSI dan JII," pungkas Tito. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER