Bunga Acuan Naik, BI Tetap Proyeksi Ekonomi Tumbuh 5,1 Persen

NDY | CNN Indonesia
Jumat, 18 Mei 2018 06:26 WIB
BI tak mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang berada di kisaran 5,1-5,5 persen kendati menaikkan bunga acuan di Mei ini sebesar 25 bps.
BI memutuskan tak mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang berada di kisaran 5,1-5,5 persen, kendati menaikkan bunga acuan di Mei ini sebesar 25 bps. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mengaku tak mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini, kendati memutuskan untuk menaikkan bunga acuannya sebesar 25 bps pada Mei ini.

Bunga acuan BI atau 7 Days (Reverse) Repo Rate (7DRRR) ditetapkan sebesar 4,5 persen. Sementara itu, suku bunga simpanan (deposit ficility) dan suku bunga pinjaman (lending facility) masing-masing juga dipertahankan masing-masing sebesar 3,75 persen dan 5,25 persen.

"Dari sisi pertumbuhan kami masih memproyeksikan di level 5,1-5,5 persen," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis (17/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dody menjelaskan suku bunga acuan tak akan banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi masih akan didorong oleh investasi dan konsumsi.

Dari sisi investasi, Dody optimistis pada 2018 akan banyak kecenderungan swasta untuk menginisiasi investasi nasional, sehingga dominasi investasi dari pemerintah perlahan akan menurun.

"Terutama investasi nonbangunan, seperti industri manufaktur akan membawa pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi," terang Dody.

Sementara konsumsi rumah tangga diperkirakan akan meningkat, yang antara lain didorong gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Asian Games 2018.

Tahun ini, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun pada kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,06 persen. Lesunya pertumbuhan ekonomi tersebut terutama disebabkan stagnannya pertumbuhan konsumsi yang tercatat hanya sebesar 4,95 persen pada kuartal I 2018, naik tipis dari 4,94 persen pada kuartal I 2017. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER