Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini, Jumat (18/5), diramalkan berakhir di teritori negatif. Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang menaikkan
suku bunga acuan tidak berdampak pada laju IHSG.
Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan keputusan RDG BI memang menjadi hal yang ditunggu oleh pelaku pasar. Namun, pelaku pasar sebelumnya sudah memprediksi bank sentral Indonesia itu akan menaikkan suku bunga acuan pada Mei 2018.
"Ini sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar yang sudah priced in pada kenaikan Rabu kemarin," ungkap Frederik dalam risetnya.
RDG BI kemarin akhirnya memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 4,25 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (16/5) lalu, IHSG ditutup naik ke level 5.841. Namun, pada sesi I sempat anjlok hingga satu persen lebih di level 5.760.
"Support dan resistance hari ini 5.787-5.953," tutur Frederik.
Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan keputusan BI dalam menaikkan suku bunga acuan akan berdampak positif bagi pasar. Hal ini akan membuat IHSG bertahan di level support-nya.
"Potensi kenaikan terbilang masih cukup besar dan dalam jangka pendek yang akan terlihat masih bersifat teknikal rebound," terang William melalui risetnya.
William optimis IHSG tidak akan turun di bawah 5.721 dan bisa kembali menembus level 6.000, atau tepatnya menyentuh angka 6.002
Sebelumnya, perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 0,43 persen ke level 5.815 setelah bergerak di antara 5.815-5.898. Padahal, rupiah menguat 0,28 persen di level Rp14.058 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kondisi yang sama terjadi di bursa saham Wall Street. Tiga indeks utamanya melemah, yakni Dow Jones turun 0,22 persen, S&P500 turun 0,09 persen, dan Nasdaq Composite turun 0,21 persen.
(lav)