Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) bakal menyiapkan uang tunai sebesar Rp188,2 triliun guna mengantisipasi melonjaknya permintaan
uang tunai jelang perayaan Idul Fitri 1439 H. Jumlah itu naik sekitar 15,3 persen dari jumlah tambahan uang beredar pada periode yang sama, Rp163,2 triliun.
"Dari angka tersebut, 22,8 persen uang tunai ditarik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ," ujar Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi di Lapangan Parkir IRTI, Rabu (23/5).
Rosmaya mengungkapkan selama lima tahun terakhir, rata-rata penarikan uang tunai perbankan pada periode Lebaran mencapai 25 persen dari total aliran keluar (
outflow) uang tunai sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap tahun, terjadi peningkatan
outflow uang tunai sekitar 13,9 persen," ujarnya.
Meskipun BI telah menggalakkan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT), Rosmaya mengungkapkan jumlah uang tunai yang disiapkan tetap meningkat mengingat budaya masyarakat Indonesia yang lebih menyenangi uang tunai dibandingkan nontunai.
"Kita berbeda dengan Barat, kita itu di Timur lebih menyenangi memegang uang tunai," ujarnya.
Selain itu, kenaikan uang tunai juga terjadi akibat periode libur lebaran tahun ini yang lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, tambahan uang tunai juga digunakan untuk pembayaran gaji dan
Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai negeri sipil (PNS) dan swasta.
Lebih lanjut, Rosmaya menambahkan kondisi kas siap edar bank sentral mencukupi untuk memenuhi proyeksi peningkatan kebutuhan uang tunai selama periode lebaran tahun ini.
Untuk menjamin pendistribusian uang tunai, saat ini BI telah memiliki 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia yang masing-masing memiliki kegiatan pendistribusian misalnya dengan kas titipan maupun kas keliling di pusat-pusat keramaian.
BI juga melaksanakan program BI Jangkau bekerja sama dengan 15 bank. Kerja sama itu memungkinkan BI menggelar layanan penukaran di 1.000 titik di Indonesia, bahkan hingga ke wilayah terdepan, terluar, terpencil (3T).
(agi)