Jakarta, CNN Indonesia --
PT Pegadaian (Persero) memproyeksi puncak tren permintaan
pembiayaan melalui gadai akan terjadi saat awal bulan puasa. Sekitar 90 persen barang yang akan digadaikan masyarakat merupakan emas.
"Meski bulan puasa, tapi
demand (permintaan) makanan dan minuman naik. Makanya orang butuh modal kerja (untuk berjualan). Dan, mereka datang ke Pegadaian," ujar Direktur Utama Pegadaian Sunarso, mengutip Antara, Rabu (18/4).
Menurut dia, model bisnis yang dilakukan perseroan tidak sekadar mencairkan dana untuk kebutuhan mendesak masyarakat, tetapi juga mendukung ekspansi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tren peningkatan nilai transaksi pada bulan puasa diperkirakan mencapai 2 persen-4 persen dibandingkan bulan-bulan biasanya.
Pada hari-hari biasanya, Pegadaian melayani sekitar 125 ribu transaksi per hari di seluruh gerai dengan nilai rata-rata Rp5 juta - Rp6 juta per transaksi.
Sunarso berharap tren gadai jelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini tumbuh lebih kencang, mengingat harga komoditas dan harga minyak meningkat.
"Harga minyak naik, kadang-kadang baik juga. Karena harga komoditas kan naik dan memicu pertumbuhan. Pegadaian itu follow the growth (mengikuti juga pertumbuhannya). Ekonomi bagus, Pegadaian juga bagus," imbuhnya.
Tren permintaan gadai diperkirakan turun pada H-7 lebaran. Hal ini dikarenakan masyarakat telah mengantongi dana hasil usahanya, untuk kemudian menebus emas yang digadaikan.
Namun, setelah lebaran, tren gadai akan kembali meningkat karena masyarakat memulai kembali usahanya dan membutuhkan modal bisnis.
(antara/bir)