Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang perayaan Lebaran, sejumlah bank mulai mempersiapkan tambahan uang tunai untuk mengantisipasi peningkatan permintaan.
Salah satunya,
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengalokasikan sekitar Rp43,6 triliun untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai yang diperkirakan meningkat jelang H-23 (23 Mei) hingga H+11 (27 Juni).
Angka itu melonjak lebih dari 48 persen dibandingkan persiapan uang tunai tahun sebelumnya, yakni Rp29,4 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini lebih tinggi karena kami prediksi untuk 36 hari selama Ramadan hingga usai Idul Fitri karena panjangnya cuti, kebutuhan untuk biaya masuk sekolah dan pembayaran tunjangan hari raya," terang Direktur Utama BTN Maryono, Senin (21/5).
Ia merinci sebesar Rp13 triliun atau 30 persen akan dialokasikan untuk mengisi mesin ATM perseroan. Sementara, Rp30,6 triliun sisanya untuk mengisi kas kantor-kantor cabang.
Selama cuti bersama, BTN juga akan memberikan pelayanan secara terbatas sesuai dengan jadwal kliring yang diatur regulator.
Bank lainnya, PT Bank OCBC NISP Tbk juga menambah alokasi uang tunainya sekitar Rp2 triliun. Angka itu meningkat 10-20 persen dibanding tahun lalu. Uang tunai tersebut akan didistribusikan sebagian ke kantor cabang dan mesin ATM.
"Kami sudah menyiapkan (uang tunai lebaran), apalagi nanti libur (lebaran) lama sekali," tutur Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Kantor Pusat Bank OCBC NISP.
Sebenarnya, Parwati berharap kebutuhan uang tunai untuk tahun ini tidak terlalu besar mengingat perusahaan baru meluncurkan aplikasi perbankan berbasis seluler ONe MObile OCBC NISP dimana nasabah dapat melakukan seluruh fitur transaksi perbankan mulai dari simpanan, transaksi pembayaran, investasi, hingga pinjaman.
"Kalau pakai aplikasi kan lebih enak, tidak perlu bawa (uang tunai) di dompet dengan berat," tandasnya.
(bir)