Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik tipis 0,13 persen sepanjang pekan ini. Alhasil, IHSG berakhir di level 5.983 dari sebelumnya yang berada di level 5.975.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan Siahaan mengungkapkan perdagangan saham pekan ini terbilang sepi karena pelaku pasar mulai menahan aksi beli jelang libur Lebaran pekan depan.
"Sepi sekali pekan ini transaksinya, maklum mungkin mau Lebaran mau libur panjang," kata Okky kepada CNNIndonesia.com, Minggu (3/6).
Beruntung, aliran modal asing (capital inflow) masih berlanjut pekan ini sehingga membuat IHSG bertahan di zona hijau dengan kenaikan tipis tersebut. Hal ini juga diikuti nilai tukar rupiah yang mulai menguat di angka Rp13.900 per dolar Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin juga ada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan itu juga membuat rupiah terapresiasi kan," kata Okky.
BI memang kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen dari sebelumnya 4,5 persen. Kenaikan itu merupakan yang kedua kalinya pada bulan ini.
Sementara, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Oskar Herliansyah mengakui rata-rata volume transaksi harian selama satu pekan ini turun 7,62 persen dari 8,99 miliar saham menjadi hanya 8,3 miliar saham.
"Rata-rata frekuensi transaksi harian BEI juga berubah 15,06 persen menjadi 346,89 ribu dari 408,38 ribu kali transaksi," ujar Oskar dalam keterangan resmi.
Meski secara volume dan frekuensi turun, tetapi secara nilai transaksi tercatat naik 11,07 persen dari Rp8,29 triliun menjadi Rp9,21 triliun.
Sementara, investor asing masih tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp165 miliar. Dengan demikian, total jual bersih investor asing sejak awal tahun hingga perdagangan terakhir mencapai Rp40,32 triliun.
(sur)