Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan
Enggartiasto Lukita mengakui harga sejumlah bahan pangan belum stabil. Salah satunya, ia menyebut
daging ayam.
"Iya, kisaran perubahan itu kadang naik Rp1.000, kadang turun Rp2 ribu. Kadang sebaliknya," jelasnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (5/6).
Kendati demikian, ia memastikan seluruh stok pangan aman. Hal itu tercermin dari laporan inflasi Badan Pusat Statistik (BPS) Mei 2018 yang relatif rendah, yakni 0,21 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi kenaikan harga daging ayam yang kemungkinan melonjak, sambung Enggar, Kementerian Perdagangan meminta integrator dan pengusaha daging ayam besar untuk menggelontorkan pasokan.
"Termasuk, daging ayam beku, kami mau minta agar digelontorkan," katanya.
Sebelumnya, Enggar mengeluarkan aturan baru terkait harga acuan penjualan daging ayam khusus Lebaran 2018, yaitu naik Rp1.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya.
Di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58 Tahun 2017, harga acuan penjualan daging ayam dipatok Rp32 ribu per kg. Dengan aturan baru tersebut, maka nantinya harga acuan daging ayam menjadi Rp33 ribu per kg.
Menurut dia, aturan ini khusus diberlakukan jelang Idul Fitri demi menjaga harga yang dirasa mulai menyusut.
"Karena dari sisi suplai, suplainya memang berkurang," tandasnya.
(bir)