Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah
cadangan devisa pada Mei tinggal US$122,9 miliar. Cadangan tersebut anjlok US$2 miliar jika dibandingkan April yang masih mencapai US$123,9 miliar.
Penurunan tersebut merupakan yang keempat sejak Februari 2018 lalu. Saat Februari, cadangan devisa masih US$131,98 miliar.
Cadangan tersebut turun jadi US$128,06 miliar pada Februari dan US$126 miliar pada Maret. Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan penurunan tersebut merupakan dampak dari pelemahan rupiah yang terjadi beberapa bulan belakangan ini. Cadangan devisa tergerus untuk mengintervensi pelemahan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, devisa juga tergerus untuk membayar utang luar negeri pemerintah," katanya dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (8/6).
Walau terus menurun, BI memastikan bahwa posisi cadangan devisa yang ada saat ini masih cukup baik untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam negeri.
Cadangan tersebut masih cukup untuk membiayai 7,4 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. "Selain itu, posisi ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," katanya.
(agt/bir)