Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Perekonomian
Darmin Nasution masih tetap optimis bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan sesuai target APBN, 5,4 persen. Keyakinan tersebut dibuatnya dengan mempertimbangkan dua faktor.
Pertama, pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak di 171 daerah. Hitungan Darmin pelaksanaan pesta demokrasi tersebut akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi sampai dengan 0,1 persen.
Kedua, pelaksanaan pesta olah raga bangsa se-asia, Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia. Darmin memperkirakan pelaksanaan pesta olah raga tersebut akan mendongkrak konsumsi masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asian Games akan membawa keramaian dan membuat orang belanja, bukan hanya orang Indonesia tapi luar juga dan ini akan mempengaruhi pertumbuhan," katanya Sabtu (16/6).
Sejumlah kalangan dan lembaga internasional meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini akan seret. Perkiraan pertama disampaikan oleh pengusaha yang juga mantan Menteri Perindustrian era Presiden SBY Muhammad Soleman (MS) Hidayat.
Hidayat memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini hanya mampu tumbuh 5,2 persen. Proyeksi tersebut didasarkan pada kebijakan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve.
Dia mengatakan bahwa kebijakan tersebut pasti akan diikuti kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan penurunan permintaan kredit.
Dana Moneter Internasional (IMF) sempat memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan tumbuh 5,3 persen.
Sementara itu, perkiraan ketiga disampaikan Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari awalnya 5,3 persen menjadi 5,2 persen.
(agt/bir)