Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi menegaskan tudingan terkait pembengkakan dana proyek
kereta api ringan (LRT) tidak benar. Pasalnya, dana dikelola secara hati-hati oleh konsultan independen.
"LRT kami itu sangat hati-hati mengelola dana. Oleh karena itu kami melibatkan menyiapkan instansi administrasi yang berwenang. Menurut hemat saya disinyalir yang disampaikan itu tidak benar," ujar Menhub Budi Karya di Kementerian Perhubungan, Sabtu (23/6).
Hal itu disampaikan menanggapi tuduhan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait adanya penggelembungan anggaran LRT senilai jutaan dolar. Dia memperoleh data itu dari indeks harga LRT sedunia yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo mengkritik program LRT yang dinilai tidak jelas sasarannya. Proyek yang disebut bernilai Rp12,5 triliun itu memiliki panjang 24 kilometer.
"Kalau ini (LRT Indonesia) Rp12 triliun untuk 24 km, berarti 1 km US$40 juta. Bayangkan. Di dunia, 1 km US$8 juta. Di Indonesia, 1 km US$40 juta. Jadi saya bertanya kepada saudara-saudara, mark up, penggelembungannya berapa? 500 persen," kata Prabowo dalam acara silaturahmi di Hotel Grand Rajawali di Palembang, Sumatra Selatan pada Jumat (22/6).
Dikatakan Menhub Budi Karya, semua dana yang dikeluarkan sudah sesuai dengan fungsinya dan bisa dipertanggungjawabkan, sehingga tidak ada dana yang sia-sia apalagi sampai digelembungkan.
Bahkan, terdapat pengurangan biaya pembangunan kira-kira 10 persen dari penawaran kontraktor. Hal itu dilakukan setelah adanya evaluasi dari konsultan internasional.
"Dari harga yang demikian (harga internasional), seperti dilakukan setelah kita komparasi dibanding Malaysia dan Thailand kita itu lebih rendah 5-10 persen," ungkap Budi.
Anggaran pemerintah yang digunakan dalam pembangunan LRT telah diproses secara akuntabel yang telah dilakukan peninjauan ulang secara berlapis mulai dari peninjauan ulang oleh konsultan independen yang berkualifikasi internasional, audit internal maupun audit eksternal oleh instansi terkait agar sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan bersih.
Sebelumnya, usulan pembiayaan untuk proyek LRT ini oleh kontraktor awalnya diajukan sebesar Rp12 triliun, namun setelah melalui beberapa tahapan peninjauan ulang biaya tersebut dapat ditekan menjadi Rp10,9 triliun.
Dalam pelaksanaan pembangunannya, PT. Waskita Karya (Persero) dibantu oleh konsultan pengawas (supervisi) yang berkualifikasi internasional yakni SMEC Internasional asal Australia. Perusahaan tersebut telah mempunyai pengalaman yang cukup luas di beberapa negara di kawasan Asia, Australia, dan Afrika, Eropa, serta Amerika.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan optimis LRT Sumatera Selatan akan selesai dan dioperasikan pertengahan Juli 2018 yang berguna mendukung perhelatan akbar Asian Games 2018.
"Kami memastikan tingkat keamanan dan keselamatan dalam pengoperasiannya nanti. Terkait hal tersebut, Kementerian Perhubungan telah melakukan serangkaian pengujian sarana dan prasarana LRT pada bulan Mei 2018 dan uji coba dinamis telah dilakukan pada Kamis (21/6) dari stasiun Jakabaring menuju stasiun Palembang Icon," kata Menhub, seperti dikutip
Antara.Pembangunan LRT Sumatera Selatan merupakan amanah dari Perpres Nomor 116 Tahun 2015 dan Perpres 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, yang menugaskan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sebagai pelaksana Pembangunan Prasarana Kereta Api Ringan/LRT di Sumatera Selatan serta PT.KAI (Persero) sebagai operator LRT Sumatera Selatan.
Pekerjaan pembangunan LRT Sumsel sepanjang sekitar 23 kilometer dilengkapi dengan 13 stasiun, satu depo dan sembilan gardu listrik dengan menggunakan lebar jalur rel 1067 milimeter dan "third rail electricity" 750 VDC telah dimulai sejak Oktober tahun 2015 dengan pembiayaan APBN.
LRT Sumsel ini akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin menuju kawasan Kota Olahraga Jakabaring. Selain digunakan sebagai sarana transportasi yang dapat mengurangi beban jalan raya dan penggunaan kendaraan pribadi, juga akan digunakan sebagai lokasi untuk perhelatan Asian Games tahun 2018.
(lav)