Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (
BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi harian
saham sepanjang pekan ini anjlok 7,61 persen menjadi Rp9,76 triliun. Padahal, pada pekan sebelumnya rata-rata transaksi harian saham mencapai Rp10,57 triliun.
Kepala Divisi Komunkasi Perusahaan BEI Oskar Herliansyah mengatakan tak hanya nilai transaksi harian saham yang turun, tetapi rata-rata volume transaksi harian saham juga turun signifikan 32,74 persen.
"Rata-rata volume transaksi harian saham pekan ini menjadi 7,81 miliar saham dari pekan sebelumnya 11,61 miliar saham," ungkap Oskar melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (24/6).
Sementara, rata-rata frekuensi harian saham turun 0,33 persen dari 454,45 ribu kali transaksi menjadi 452,95 ribu kali transaksi. Pelaku pasar asing pun melakukan aksi jual hingga lebih dari Rp3 triliun sepanjang pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku pasar asing kembali mencatatkan aksi jual bersih dengan nilai Rp3,84 triliun, sepanjang tahun ini pelaku pasar asing jual bersih Rp47,28 triliun," sambung Oskar.
Tak heran, pada pekan pertama perdagangan setelah libur panjang Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun signifikan hingga 2,87 persen ke level 5.821 dari pekan sebelumnya yang bertengger di level 5.993.
Ditemui secara terpisah, Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengungkapkan sejak awal tahun hingga perdagangan terakhir (
year to date/ytd), rata-rata nilai transaksi harian saham berada di sekitar Rp9 triliun.
Dengan demikian, angka itu telah sesuai dengan target rata-rata transaksi harian dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahun (RKAT) 2018 yang sebesar Rp9 triliun.
"Walaupun IHSG turun terus tetapi rata-rata nilai transaksi harian sudah mencapai Rp9 triliun," terang Nicky.
Menurutnya, mayoritas atau sebanyak 60 persen yang melakukan transaksi merupakan pelaku pasar dalam negeri. Sementara, jumlah rata-rata pelaku pasar yang melakukan transaksi setiap harinya sejak awal tahun hingga Jumat (22/6) sekitar 40 ribu pelaku pasar.
"Kalau tahun lalu hanya berkisar 20-30 ribu pelaku pasar yang bertransaksi," pungkas Nicky.
(eks)