Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi milik pemerintah
PT Adhi Karya (Persero) Tbk melaporkan perkembangan pembangunan prasarana kereta api ringan
(light rail transit/LRT) Jabodebek Fase I telah mencapai 39,7 persen sampai awal Juni 2018.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, Adhi Karya ditugaskan membangun prasarana LRT wilayah Jabodebek tahap I sejak September 2015 dengan nilai investasi sebesar Rp22,8 triliun.
Pembangunan, meliputi lintas pelayanan 1 rute Cawang-Cibubur, lintas pelayanan 2 rute Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan lintas pelayanan 3 rute Cawang-Bekasi Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan kinerja perseroan, progres pada setiap lintas pelayanannya adalah Cawang-Cibubur sebesar 60,7 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 24,8 persen dan Cawang-Bekasi Timur mencapai 35,3 persen.
"Pelaksanaan pembangunan prasarana LRT wilayah Jabodebek Fase I direncanakan selesai pada tahun 2019," demikian tertulis dalam laporan kinerja yang diterbitkan perseroan, Rabu (27/6).
Kontrak Baru KontruksiPerseroan juga mencatat perolehan kontrak baru hingga akhir Mei 2018 sebesar Rp5,5 triliun, atau tumbuh 46,3 persen dibandingkan perolehan kontrak baru April lalu yang hanya Rp3,8 triliun.
Realisasi perolehan kontrak baru pada Mei 2018 di antaranya adalah Trans Park Bintaro sebesar Rp744 miliar dan Urban Jakarta Properti Cikunir sebesar Rp657,1 miliar yang masing-masing melalui Adhi Persada Gedung. Selain itu, terdapat pula proyek Terminal Joyoboyo Surabaya sebesar Rp94,7 miliar.
Berdasarkan lini bisnis, kontribusi perolehan kontrak baru pada Mei 2018 didominasi oleh divisi konstruksi dan energi sebesar 91,2 persen, properti sebesar 7,2 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Menurut segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru sebagian besar masih dari pihak swasta dan lainnya 57,4 persen. Kemudian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 30,2 persen, dan pemerintah memberi kontribusi paling rendah 12,4 persen.
Dari sisi tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 78,8 persen, proyek jalan dan jembatan sebanyak 11,8 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya sebesar 9,4 persen.
(lav/agi)