Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau AirNav Indonesia mencatat sebanyak 226 pergerakan pesawat udara (
take-off dan
landing) dari dan menuju
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, terdampak akibat erupsi
gunung agung.
Penutupan Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, dilakukan mulai Jumat (29/6) pukul 03.00 hingga 19.00 WITA. Sebelumnya, AirNav Indonesia menginformasikan kepada seluruh pihak yang terkait dengan penerbangan domestik maupun internasional mengenai penutupan sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai melalui NOTAM (Notice to Airmen) nomor A2551/18.
"Total penerbangan yang terdampak sebanyak 226 pergerakan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, sejak pukul 08.00 WITA sampai 19.00 nanti malam," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Didiet K. S. Radityo seperti dikutip
Antara, Jumat (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Kamis (28/6) malam, AirNav Indonesia telah melakukan penanganan kejadian tak terduga (
contingency plan) terkait dengan sebaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung.
Didiet menyampaikan dalam rapat dengan seluruh pemangku kepentingan penerbangan yang dilakukan dini hari tadi, keputusan untuk menutup sementara operasional penerbangan dikarenakan alasan keselamatan penerbangan.
Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar memaparkan bahwa ketinggian erupsi mencapai 23.000 kaki bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 15 knots.
Didiet menyampaikan data menunjukan bahwa sebaran abu vulkanik telah menutupi koordinat Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai pukul 23.50 WITA kemarin (28/6).
"Makanya, jika tidak ada jalur navigasi untuk masuk atau keluar dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, kami menyarankan untuk melakukan penutupan bandara," terang dia.
Berdasarkan paparan dan data yang tersedia, seluruh pemangku kepentingan penerbangan yang hadir pada rapat tersebut merekomendasikan untuk menutup sementara operasional penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dalam pemberitaan sebelumnya, tiga
maskapai penerbangan, yakni Citilink, Air Asia, dan Grup Lion Air mengumumkan sejumlah pembatalan penerbangan.
Maskapai memberi opsi penanganan penerbangan antara lain, mengubah jadwal penerbangan tanpa dikenakan biaya tambahan, dan deposit senilai harga tikat yang bisa digunakan untuk pembelian tiket Air Asia lain.
Terakhir, pengembalian dana secara penuh senilai jumlah yang dibayarkan saat memesan tiket.
(antara/bir)