Rupiah Ditutup Melemah di Rp14.390 per dolar AS

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jul 2018 17:26 WIB
Rupiah pada penutupan perdagangan Selasa (3/7) ditutup melemah ke level 14.390. Pelemahan masih dipicu oleh imbas perang dagang antara Amerika- China.
Ilustrasi rupiah. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah ditutup pada posisi Rp14.390 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (3/7). Dikutip dari Reuters, posisi ini melemah 10 poin atau 0,06 persen dari penutupan kemarin, Senin (2/7) di Rp14.380 per dolar AS.

Kendati hanya melemah tipis, namun pergerakan rupiah hari ini sempat menyentuh Rp14.455 per dolar AS. Sedangkan pada pembukaan pagi tadi, rupiah berada di posisi Rp14.365 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI) atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menunjukkan rupiah di posisi Rp14.418 per dolar AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kawasan Asia, ringgit Malaysia melemah 0,26 persen, baht Thailand minus 0,1 persen, yen Jepang minus 0,04 persen, peso Filipina minus 0,04 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.


Sedangkan won Korea Selatan berhasil menguat 0,11 persen, rupee India 0,2 persen, dolar Singapura 0,21 persen, dan renmimbi China 0,29 persen.

Sementara seluruh mata uang negara maju utama kompak menguat di hadapan dolar AS. Mulai dari franc Swiss menguat 0,05 persen, euro Eropa 0,14 persen, rubel Rusia 0,19 persen, dolar Kanada 0,27 persen, poundsterling Inggris 0,29 persen, dan dolar Australia 0,76 persen.

Ibrahim, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka mengatakan pergerakan rupiah memang cukup fluktuatif pada hari ini karena pengaruh tekanan eksternal yang masih datang dari perang dagang AS dengan sejumlah mitra dagang utamanya, seperti China, Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko.

Sedangkan dari dalam negeri, tidak ada sentimen berarti yang mempengaruhi pergerakan rupiah usai BI mengerek bunga acuan menjadi 5,25 persen pada akhir pekan lalu. Apalagi, bank sentral nasional memang tidak mengeluarkan pernyataan apapun yang berhasil menggerakkan rupiah.


"BI sudah melakukan usaha besar akhir pekan lalu, sehingga saat ini sudah tidak ada yang bisa dilakukan. Bahkan, komentar-komentar pun tidak ada dan memang tidak perlu," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/7).

Ibrahim memperkirakan minim sentimen dari domestik masih akan bertahan hingga akhir pekan ini. Sebab, tidak ada rilis data perekonomian yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat.

"Sampai akhir pekan ini, diperkirakan rupiah berada di kisaran Rp14.400-14.500 per dolar AS," katanya.

Kendati begitu, untuk jangka panjang Ibrahim memperkirakan rupiah bisa menguat asal pemerintah benar-benar mau bergerak cepat untuk membenahi neraca perdagangan. Misalnya, dengan mengenakan tarif bea masuk untuk menekan impor dan insentif bea keluar bagi ekspor.



(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER