Dibuka Rp14.280 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Senin, 02 Jul 2018 09:20 WIB
Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.280 per dolar AS pada hari ini, menguat dibanding akhir pekan lalu, yaitu Rp14.300 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.280 per dolar AS pada hari ini, menguat dibanding akhir pekan lalu, yaitu Rp14.300 per dolar AS. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.280 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Senin (2/7). Posisi itu terus menguat dari akhir pekan lalu yang masih bersandar di kisaran Rp14.300 per dolar AS.

Ibrahim, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka melihat rupiah bakal kembali menguat pada hari ini karena Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Juni 2018.

"Inflasi diperkirakan tetap rendah, sehingga bisa menguatkan rupiah," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Reza Priyambada, Analis Binaartha Sekuritas menilai rupiah juga punya peluang menguat karena penguatan euro Eropa yang terjadi akibat Uni Eropa menyepakati penyelesaian krisis imigran di Benua Biru.

Dalam kesepakatan itu, beban pemukiman para pengungsi akan dibagi merata antara negara anggota. Lalu, Uni Eropa juga akan berupaya mendirikan pusat imigran di negara-negara di luar Eropa.

"Hal ini diharapkan turut berimbas positif pada pergerakan rupiah. Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp14.368 per dolar AS dan resistance Rp14.295 per dolar AS," katanya.


Pada pekan lalu, rupiah berhasil menguat berkat keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen.

Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah dari dolar AS. Mulai dari won Korea Selatan minus 0,15 persen, dolar Singapura minus 0,12 persen, yen Jepang minus 0,09 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Sedangkan, baht Thailand dan ringgit Malaysia, masing-masing melemah 0,04 persen dan 0,05 persen.


Sementara rubel Rusia minus 0,35 persen, dolar Kanada minus 0,18 persen, dolar Australia minus 0,18 persen, euro Eropa minus 0,16 persen, poundsterling Inggris minus 0,11 persen, dan franc Swiss minus 0,08 persen. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER