Kanselir Jerman Sebut Tarif Impor Mobil AS Picu Perang Dagang

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jul 2018 11:35 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut tarif baru impor mobil ke AS akan memicu konflik perang dagang dengan Uni Eropa semakin sengit.
Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut tarif baru impor mobil ke AS akan memicu konflik perang dagang dengan Uni Eropa semakin sengit. (REUTERS/Michael Kappeler/POOL).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan kebijakan administrasi dagang Presiden AS Donald Trump, yang mematok tarif baru untuk impor produk otomotif, mampu memicu genderang perang dagang lebih nyaring dengan Eropa.

"Kami sekarang memiliki tarif (baru) pada aluminium dan baja. Ini membentuk konflik perdagangan, saya tidak ingin menggunakan kata-kata yang melangkah lebih jauh. Penting untuk mencoba dan meredakan agar tidak menjadi perang," ujarnya, dikutip CNN.com, Kamis (5/7).

Seperti diketahui, Trump kembali mengancam mematok tarif baru untuk impor mobil asal Eropa sebesar 20 persen, menyusul implementasi tarif baru untuk produk-produk baja dan aluminium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ancaman keretakan hubungan kedua mitra dagang terbesar di dunia ini meningkat, usai Trump menambah daftar produk yang akan dikenai tarif baru. Pasalnya, Uni Eropa mulai mengambil sikap untuk membalas jika Trump benar-benar akan merealisasikan tarif baru untuk impor mobil Eropa.

Nilai transaksi dagang kedua mitra tersebut rata-rata mencapai US$1,2 triliun per tahun. Ini berarti, ketegangan antara AS-Uni Eropa semakin mengancam pemulihan ekonomi global.

"Eskalasi berkelanjutan ini menimbulkan ancaman serius terhadap pertumbuhan dan pemulihan di semua negara. Saya mendesak para pemimpin G20 untuk menahan diri dalam menerapkan langkah-langkah baru," kata Ketua Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo.


Pada Mei 2018 lalu, pemerintah AS meluncurkan penyelidikan atas impor mobil, termasuk SUV, truk ringan, dan suku cadang mobil. Penyelidikan dimaksudkan untuk menentukan apakah impor akan mencederai keamanan nasional Negara Paman Sam tersebut.

Pendekatan lewat jalur penyelidikan ini sama persis dengan yang dilancarkan Trump yang kemudian dijadikan alasan untuk mengerek tarif baja dan aluminium.

Uni Eropa menyebut penyelidikan AS tersebut tidak memiliki legitimasi dan melanggar aturan perdagangan internasional.


Kemarin, beberapa kelompok usaha di Jerman mengungkap tarif baru AS akan membahayakan investasi industri otomotif di AS. Saat ini, ada lebih dari 300 fasilitas otomotif Jerman di AS dan menyediakan hampir 120.000 lapangan pekerjaan.

Alih-alih memberlakukan tarif, Merkel mengatakan AS harus bekerja dengan mitranya untuk menemukan solusi multilateral yang menangani keluhan perdagangannya.

''Jerman akan melakukan segalanya untuk mencegah situasi dari eskalasi," tutur Merkel. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER