Uni Eropa Peringatkan AS soal Perang tarif Produk Mobil

Lavinda | CNN Indonesia
Senin, 02 Jul 2018 22:31 WIB
Ekspor Amerika Serikat (AS) yang bernilai hampir US$300 miliar dapat terkena tarif balasan jika mereka memutuskan untuk menjegal mobil impor dari seluruh dunia.
Pabrik General Motor. (REUTERS/Joe White)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ekspor Amerika Serikat (AS) yang bernilai hampir US$300 miliar dapat terkena tarif balasan jika pemerintahan Trump memutuskan untuk menjegal kehadiran mobil impor dari seluruh dunia.

Dikutip dari CNN.com, Peringatan keras itu tercantum dalam pernyataan tertulis Komisi Eropa yang merupakan respons terhadap investigasi pemerintahan Trump terkait impor mobil dan suku cadangnya.

Pernyataan itu dikirim Komisi Eropa kepada Departemen Perdagangan AS pada Jumat (29/6) dan diterbitkan pada Senin (2/7) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi Eropa menilai pembalasan global terhadap tarif AS pada impor otomotif akan berdampak jauh lebih besar pada ekonomi AS, dibanding reaksi yang dipicu oleh tarif baja dan aluminium pemerintah Trump tahun ini.


Komisi memperkirakan ekspor AS senilai US$ 294 miliar, atau sekitar 19 persen dari total ekspor AS tahun lalu dapat terkena dampak signifikan.

Presiden Donald Trump telah mengancam untuk mengenakan tarif hingga 20 persen terhadap seluruh merek mobil asal Eropa yang diekspor ke AS, jika Uni Eropa tidak menghilangkan hambatan perdagangannya sendiri.

Pada Mei 2018, pemerintah AS melakukan penyelidikan atas impor mobil, termasuk SUV, truk ringan, dan suku cadang mobil.

Jenis investigasi, yang dikenal sebagai Section 232, dimaksudkan untuk menentukan apakah impor mengganggu keamanan nasional AS. Ini pendekatan yang sama seperti yang dilakukan Trump sebelum menerapkan tarif impor baja dan aluminium awal tahun ini.

Komisi Eropa menyebutkan tarif Trump akan melanggar aturan perdagangan internasional. Disebutkan, impor mobil Eropa ke AS tidak menimbulkan ancaman bagi industri mobil AS.


Tindakan AS tersebut telah mendorong mitra dagang menerapkan tarif balasan terhadap ekspor AS, termasuk China, Uni Eropa, Kanada dan Meksiko.

Komisi Eropa mengatakan penyelidikan AS terhadap impor otomotif tidak memiliki legitimasi, dasar faktual dan melanggar aturan perdagangan internasional.

Produsen mobil Eropa di AS mengekspor 60 persen dari mobil mereka. Hal itu dianggap membantu neraca perdagangan AS.

Perusahaan mobil Eropa juga mempekerjakan 120 ribu orang AS di pabrik-pabrik manufaktur di Amerika Serikat.


General Motors (GM) telah mengambil posisi yang sama dengan Komisi Eropa. Pada Jumat lalu, perusahaan telah memperingatkan Trump bahwa kebijakan tarif tersebut dapat memaksa perusahaan untuk memangkas pekerjaan dan menaikkan harga mobil. (cnn.com)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER