SCG Bakal Gunakan Plastik untuk Campuran Aspal Jalan

Agustiyanti | CNN Indonesia
Senin, 09 Jul 2018 20:11 WIB
Perusahaan semen asal Thailand Siam Cement Group (SCG) berencana memproduksi aspal jalan dengan bahan campuran plastik untuk pembangunan jalan di Thailand.
CEO Siam Cement Group (SCG) Roongrote Rangsiyopash. (CNN Indonesia/Agustiyanti)
Bangkok, CNN Indonesia -- Perusahaan semen asal Thailand Siam Cement Group (SCG) berencana memproduksi aspal jalan dengan bahan campuran plastik untuk pembangunan jalan di Thailand. Bahan aspal yang sama sudah lebih dulu digunakan untuk membangun jalan di Indonesia.

Guna merealisasikan rencana tersebut, SCG menggandeng Dow Thailand Group. Dow baru-baru ini berpartner dengan Indonesia dan India. Di Indonesia, pembangunan jalan pertama yang menggunakan campuran aspal dengan 3,5 metrik ton plastik sampah dilakukan di Depo sepanjang 2 km.

Sementara di India, lebih dari 100 metrik ton sampah digunakan untuk campuran aspal dan membangun 40 km jalan di kota Pune dan Banglore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kolaborasi dengan Dow Thailand Group menciptakan nilai lebih pada sampah plastik. Inovasi pembangunan jalan dengan plastik daur ulang ini ramah lingkungan dan dapat memperbaiki kualitas hidup manusia," ujar CEO SCG Roongrote Rangsiyopash dalam peresmian kerja sama kedua perusahaan di sela-sela Sustainable Development Symposium 2018 di Bangkok, Senin (9/7).

Aspal campuran tersebut, menurut dia, membantu mengurangi pencemaran laut akibat serpihan sampah plastik. Produk ini juga mampu meningkatkan performa jalan dan berpotensi mengurangi emisi gas selama pembangunan jalan.

Saat ini, Thailand berada di peringkat ke-6 dari 192 negara yang memberikan kontribusi paling besar pada sampah plastik di laut. Berdasarkan data Departemen Kelautan Thailand, sebanyak 11,5 juta ton sampah dihasilkan negara ini dengan sampah plastik mencapai 1,5 juta ton.


Pengembangan produk aspal perusahaan semen ini, menurut Rangsiyopash, merupakan bagian dari komitmen perusahaan yang mengusung konsep ekonomi sirkular dalam menjalankan bisnis.

Konsep ekonomi sirkular menggunakan sumber daya seefisien mungkin melalui proses daur ulang. Ini merupakan pembaharuan dari konsep ekonomi linier yang hanya mengambil sumber daya, menggunakannya, lalu membuangnya menjadi sampah.

"Ini (pembuatan produk aspal campur plastik) salah satu cara mendorong ekonomi sirkular di Thailand," tambah President of Dow Thailand Group Chatchai Luanpolcharoenchai.

(lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER