Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk meningkatkan konsumsi
semen nasional,
Kementerian Perindustrian lakukan koordinasi dengan kementerian terkait untuk menyerap produksi pasar semen domestik. Kemenperin menyasar beberapa peluang proyek yang sedang berjalan, terutama sektor infrastruktur, properti, dan manufaktur.
"Untuk itu, kami berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta instansi lainnya, sehingga utilisasi industri semen nasional dapat ditingkatkan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip dari Antara Senin (23/7).
Saat ini pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan. Kapasitas produksi industri semen di dalam negeri diproyeksikan mencapai 100 juta ton, sementara konsumsi sekitar 60-68 juta ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Industri semen di dalam negeri memang kondisinya sedang over supply. Begitu ada demand meningkat, mereka berlomba-lomba membuat pabrik dan investasi, sehingga
over kapasitas," jelas dia.
Strategi Kemenperin
Kemenperin juga menyiapkan beberapa strategi untuk menyalurkan kelebihan kapasitas dalam negeri ini.
Pertama, mengarahkan kepada industri-industri di dalam negeri yang menggunakan bahan baku clinker. Penggunaan bahan baku ini diharapkan dapat menyerap dari produksi lokal dan mengurangi impor produk serupa.
Kedua, menerapkan bea masuk anti dumping (BMAD) apabila impor meningkat dan harga lebih murah dari pada harga dalam negeri.
Airlangga menegaskan, kebijakan-kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif sehingga industri semen nasional dapat tumbuh dan berkembang.
"Kami juga mendorong diversifikasi produk barang-barang dari semen serta penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) semen secara wajib," katanya.
Ketiga, Airlangga menyebut bahwa pihaknya juga akan mendorong industri semen di dalam negeri untuk mengambil peluang pasar ekspor.
Menurut dia, meskipun ekspor memiliki return lebih rendah, tetapi akan diupayakan. Seperti diketahui, saat ini Vietnam juga mengalami kelebihan pasokan karena Indonesia pun memiliki pabrik di Vietnam.
Keempat, Kemenperin meminta kepada pelaku industri semen untuk berinovasi guna meningkatkan efisiensi produksi. Sehingga, industri semen diharapkan dapat melakukan transformasi sesuai dengan perkembangan teknologi terkini di era revolusi industri 4.0. yang dapat diterapkan secara bertahap.
Menurut Airlangga, pembangunan industri strategis seperti pabrik semen perlu dijaga keberlanjutannya karena membawa efek berganda bagi perekonomian daerah dan nasional, antara lain penyerapan tenaga kerja dan penumbuhan industri kecil berbasis semen yang bisa dikembangkan.
(eks)