Palembang, CNN Indonesia -- Masa uji coba
Light Rail Transit (
LRT) Palembang berakhir kemarin, Selasa (31/7). Mulai hari ini, masyarakat harus membayar jika ingin menggunakan moda transportasi kereta tersebut.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menyatakan
tarif sudah harus dikenakan pada warga agar mereka terbiasa.
"Mulai besok (hari ini) tak lagi gratis, agar masyarakat juga dibiasakan," kata Zulfikri saat ditemui di Depo LRT Zona 5 Palembang, Selasa (31/7) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji coba LRT dengan menggratiskan tiket dilakukan sejak pertengahan Juli. Mulai hari ini, masyarakat akan dikenakan tarif sebesar Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.
Tarif Rp5 ribu dikenakan untuk perjalanan antarstasiun. Namun, khusus untuk masyarakat yang berangkat atau menuju Bandara Sultan Mahmud Badarudin II dikenakan tarif Rp10 ribu.
"Jadi Rp5 ribu untuk
commuter, tapi kalau naik turun bandara jadi Rp10 ribu. Ini biasa karena masyarakat yang menuju bandara biasanya
ability to pay-nya lebih tinggi dibandingkan
commuter," kata dia.
Tarif tersebut, menurut dia, masih disubsidi oleh pemerintah. Subsidi tarif tiket, paling tidak tetap akan hingga tahun depan.
Adapun jika subsidi tiket dicabut, tarif keekonomian transportasi tersebut mencapai Rp30 ribu.
"Dengan jangka waktu mungkin 50 hingga 60 tahun, mungkin tarifnya nanti bisa sampai Rp30 ribu," ujarnya.
Saat ini, pemerintah sendiri tengah mencari cara guna menutupi subsidi tiket. Salah satu caranya antara lain mengkomersialisasikan aset yang ada.
(agi)