Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo menyebut pembangunan kereta ringan atau
Light Rail Transit (LRT) berpotensi mendatangkan permintaan ekspor dan kerja sama dengan kontraktor Indonesia di masa depan.
"Nanti kalau LRT ini sudah ada (beroperasi) di Palembang, lalu yang kedua di Jakarta, dan yang ketiga di Bandung. Kemudian ada di Surabaya, dan Medan, ya sudah kenapa tidak (diekspor)," kata Presiden usai menguji coba operasional LRT di Palembang, seperti dikutip dari
Antara, Jumat (13/7).
Menurut Jokowi, Indonesia saat ini cukup punya nama dibidang transporasi dan kereta api. Ini antara lain terlihat dari ekspor kereta api yang dilakukan Indonesia ke Bangladesh dan Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ekspor gerbong LRT, Indonesia disebut Jokowi berpeluang untuk menawarkan kerja sama di bidang pembangunan konstruksi penyangga LRT.
"Hitung-hitungan kemarin, juga tadi saya diberitahu oleh Pak Dirut Waskita dan Dirut PT Inka, (LRT Palembang) paling murah dibandingkan negara lain," ujar Jokowi.
Selain harga yang lebih murah, kualitas produk kereta api Indonesia, diyakinkan Jokowi juga tak kalah dengan negara lain.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi pembangunan sarana LRT Palembang yang hampir sepenuhnya dibuat oleh anak bangsa.
"LRT Palembang ini lebih dari 90 persen dibuat oleh putra-putri terbaik Indonesia. Baik keretanya dan konstruksinya. Hanya mesin saja, mesin keretanya memang masih harus membeli dari Bombardier Jerman," ujarnya.
Presiden Joko Widodo pada hari ini menguji coba operasional LRT dari Bumi Sriwijaya yang terletak di depan Mall Palembang Icon menuju Stasiun Jaka Baring Sport City.
(antara/agi)