Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah disebut berencana membayar utang
subsidi energi sebesar Rp20 triliun kepada
PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan hal tersebut diputuskan dalam rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam sebuah forum di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (1/8).
"Pembayaran subsidi sebagian besar sudah dilakukan dan ada
settlement sebesar Rp20 triliun untuk yang 2016-2017," ujar Nicke di Jakarta, Rabu (1/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nicke, pembayaran utang subsidi untuk periode 2016-2017 tersebut telah selesai diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kendati begitu. ia masih belum menyebutkan waktu pembayaran utang subsidi sebesar Rp20 triliun itu.
"Untuk 2016-2017 karena baru selesai divalidasi atau diaudit BPK, iya Subsidi," terang dia.
Di sisi lain, Nicke juga menegaskan neraca keuangan perseroan sampai saat ini masih sehat. Indikatornya, kata dia, adalah kemampuan Pertamina untuk melakukan investasi.
"Keuangan Pertamina masih sangat kuat. Tiga tahun terakhir kalau kita lihat, tambahan dari keuntungan Rp90 triliun. Ini sebagian besar masuk ke return earning," terang dia.
Nicke juga memaparkan Pertamina masih memiliki kapasitas investasi senilai Rp11,7 triliun. Dengan kondisi arus kas
(cash flow) seperti yang dipaparkannya Nicke menegaskan Pertamina tidak memiliki masalah keuangan.
(lav)