Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Darmin Nasution memperkirakan harga daging ayam dan telur ayam, baru akan kembali normal paling cepat pertengahan Agustus atau dua bulan setelah perayaan Lebaran.
"(Kenaikan harga telur dan ayam) sifatnya sesaat. Siklusnya berapa lama? Kira-kira dua, tiga bulan. Jadi hitung saja dua, tiga bulan setelah Lebaran," ujar Darmin usai menghadiri
Business Launch Waspada Ekonomi di Tahun Politik di Jakarta, Kamis (2/8).
Menurut Darmin, harga telur dan ayam setiap tahunnya naik pada bulan perayaan lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga telur dan ayam itu mesti naik pada masa lebaran, tetapi tidak mesti di bulan puasa karena penjualnya pulang," ujarnya.
Darmin mengungkapkan bahwa persoalan pasokan telur dan ayam dimulai dari persoalan dalam pengembangan anak ayam berumur sehari
(day old chicken/DOC). Kemudian, ada pula masalah penyakit yang tidak tuntas terobati atau makanan yang tidak benar terutama untuk telur mengingat peternak telur adalah peternak independen.
"Makanan untuk ayam pedaging itu dibuat oleh industri pabrik yang besar-besar seperti Japfa dan Caroen Pokphand tetapi makanan untuk ayam petelur itu dibuat oleh (peternak) sendiri, dicampur sendiri sehingga (ayam petelur) lebih mudah terganggu urusan makanan," ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional, rata-rata harga telur ayam ras di pasar tradisional seluruh Indonesia tercatat Rp25.850 per kilogram (kg) atau turun 1,71 persen dibandingkan kemarin.
Level harga tersebut masih lebih tinggi dibandingkan harga acuan pemerintah Rp22 ribu per kg.
Sementara itu, harga daging ayam ras segar tercatat Rp38.750 per kg, turun 1,15 persen dibandingkan kemarin.
(lav)