Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Darmin Nasution mengatakan pemerintah tengah menyiapkan paket insentif agar perusahaan
padat karya.
Insentif diberikan bagi mereka yang mau merelokasi pabriknya dari wilayah dengan upah minimum tinggi ke daerah dengan wilayah dengan upah minimum yang lebih rendah.
Darmin mengatakan langkah ini dibutuhkan agar industri padat karya dalam negeri memiliki hasil produksi yang lebih efisien. Sehingga, kinerja ekspor padat karya Indonesia, seperti alas kaki dan tekstil daya saing lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Relokasi ini kan inisiatif swasta, bukan pemerintah yang mendorong-dorong. Tapi agar bisa efesien, tetap, kami evaluasi insentifnya apa," katanya di Jakarta, Jumat (13/7).
Darmin masih menolak menyebutkan insentif apa yang akan diberikan kepada perusahaan padat karya. Ia hanya menyebut ada dua insentif yang mungkin bisa diberikan; pajak dan operasional.
Kementerian Perindustrian mengusulkan agar insentif diberikan dalam bentuk operasional berupa restrukturisasi mesin agar memberikan hasil produksi yang lebih baik. "Tapi jangan tanya dulu mengenai jenis insentifnya apa," terang dia.
Selain itu, ia tak menyebut secara spesifik ihwal lokasi preferensi pemerintah sebagai tujuan relokasi pabrik. Yang pasti, relokasi akan diarahkan ke wilayah yang konsentrasi penduduknya banyak.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sedikit membuka relokasi pabrik bisa dilakukan dari Jawa Barat ke Jawa Tengah. Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan dari sisi upah minimum, Jawa Tengah tahun ini hanya Rp1,48 juta per bulan atau lebih rendah dari Jawa Barat yang mencapai Rp1,54 juta per bulan.
"Kami harap insentif bisa diberikan agar ekspor bisa ditingkatkan, hal serupa juga akan dikaitkan dengan investasi," katanya.
(agt/bir)