BI Tetap Agresif, Meski The Fed Tahan Bunga Acuan Bulan Ini

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Jumat, 03 Agu 2018 20:13 WIB
Bank Indonesia (BI) menyatakan arah kebijakan tetap agresif (hawkish) pada pengaturan tingkat suku bunga acuan, meski bank sentral AS menahan bunga acuan.
Logo Bank Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan arah kebijakan bank sentral nasional tetap agresif (hawkish) pada pengaturan tingkat suku bunga acuan, meski bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve baru saja memutuskan menahan bunga acuannya.

"Stance (arah kebijakan) BI masih sama, hawkish. Kami akan terus lakukan langkah-langkah pre-emptive, front loading, dan ahead the curve," ucap Perry di Kompleks BI, Jumat (3/8).

Kendati begitu, kepastian tingkat bunga acuan BI pada bulan ini masih akan dikaji dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang diselenggarakan pada dua pekan ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Akan kami ukur apakah langkah-langkah yang sudah kami lakukan apakah masih cukup atau diperlukan lebih lanjut," jelasnya.

Menurut Perry, BI tetap hawkish lantaran berkomitmen penuh untuk menjaga daya saing pasar keuangan Indonesia agar dapat menarik investor asing untuk mengalirkan modalnya ke Tanah Air.

Modal dari investor itu, sambungnya, diharapkan dapat masuk ke instrumen pasar keuangan, seperti Surat Berharga Negara (SBN) agar suplai dolar AS tetap terjaga dan memberi dampak pada stabilisasi nilai tukar rupiah.

Lebih lanjut, stabilitas rupiah akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan sekitar 5,2 persen pada tahun ini.


Sebelumnya, The Fed kembali menahan bunga acuan di level 1,75-2,0 persen pada Agustus 2018. Namun, kenaikan bunga acuan pada September mendatang diperkirakan tetap akan terjadi.

Hingga Juli 2018, bunga acuan BI berada di tingkat 5,25 persen, setelah dinaikkan pada Mei dan Juni lalu sebesar 100 basis poin (bps).

(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER