BI Yakin Kebijakan Biodiesel Cara Kilat Bantu Perkuat Rupiah

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Jumat, 03 Agu 2018 15:21 WIB
Bank Indonesia meyakini kebijakan pemerintah memaksimalkan penggunaan campuran 20 persen biodiesel pada Solar akan memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan
Proses pengolahan kelapa sawit menjadi biodiesel. (Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) meyakini kebijakan pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan campuran 20 persen biodiesel pada bahan bakar Solar atau B20 akan memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) secara cepat. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hal ini karena kebijakan B20 akan mengurangi volume impor minyak secara cepat, sehingga terjadi penghematan penggunaan devisa untuk keperluan impor. Pada akhirnya, aktivitas itu akan mengurangi tekanan terhadap CAD.

"Itu langkah konkrit yang dampaknya bisa dilihat dalam beberapa bulan ke depan untuk perbaiki CAD," ucap Perry di Kompleks BI, Jumat (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski begitu, ia belum bisa memperkirakan seberapa besar kontribusi penghematan impor minyak terhadap CAD. Sebelumnya, BI memperkirakan CAD akan melebar hingga US$25 miliar atau sekitar 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun lalu, CAD tercatat sebesar US$17,3 miliar atau sekitar 1,7 persen terhadap PDB.

"Nanti kami lihat dalam beberapa langkah ke depan. Ini masih dalam pembahasan penghematan impor dan dorongan terhadap ekspor, tapi yang jelas CAD akan turun," jelasnya.

Perry bilang seberapapun dampaknya pada perbaikan CAD, namun kebijakan ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah dan BI kompak berkoordinasi untuk menurunkan CAD.

Tujuannya, untuk mengurangi tekanan nilai tukar rupiah yang saat ini bertengger di kisaran Rp14.500 per dolar Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, peningkatkan penggunaan B20 turut mendorong kinerja sektor kelapa sawit yang selama ini juga berkontribusi meningkatkan devisa negara. Menurutnya, kebijakan B20 akan membuat kapasitas industri dan perkebunan meningkat.


"Ekspor kelapa sawit bisa naik dari sisi volume, sehingga dampaknya dua kali, akan mengurangi impor minyak, tapi juga dorong ekspor," pungkasnya.

Sebelumnya, menurut hitung-hitungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, kebijakan B20 diperkirakan bisa mengurangi volume impor minyak sekitar 20 persen dengan nilai penghematan devisa mencapai US$21 juta per hari kerja.

Bersamaan dengan kebijakan biodiesel, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah juga akan memperbaiki CAD melalui sektor pariwisata.


Caranya dengan mengembangkan 10 destinasi Bali baru yang bisa menarik wisatawan mancanegara sehingga mendatangkan devisa. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER