Jakarta, CNN Indonesia -- PT Amman Mineral Nusa Tenggara (
Amman) menyatakan kegiatan operasional Tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap berjalan normal usai
gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) pada pukul 18.46, Minggu (5/8) kemarin.
Tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Diperkirakan, hingga akhir tahun, tambang bekas Newmont Nusa Tenggara ini akan memproduksi 197 juta pon tembaga dalam bentuk konsentrat dan 100 kilo oz emas.
"PT Amman Mineral Nusa Tenggara menyatakan turut prihatin dan berduka untuk para korban bencana gempa bumi," ujar Head of Corporate Communications AMNT Anita Avianty melalui pesam tertulis kepada
CNNIndonesia.com, Senin (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, lanjut Anita, Tim Tanggap Darurat Mineral perusahaan yang terdiri dari tim peralatan, penyelamat, paramedis telah dikerahkan. Tim akan melakukan setiap upaya untuk memberikan dukungan apa pun yang dapat diberikan kepada masyarakat yang terdampak.
"Alhamdulillah tidak ada karyawan maupun keluarga karyawan yg menjadi korban gempa kemarin," ujarnya.
Sebagai informasi, selain sejumlah tsunami kecil, gempa berkekuatan 7 skala Richter kemarin (5/8) malam juga menyebabkan terjadinya gempa-gempa susulan. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 17.00 WIB tercatat sebanyak 176 gempa bumi susulan. Namun, yang dirasakan oleh masyarakat hanya sebanyak 13 gempa.
(agi)