Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat penjualan emas sepanjang kuartal pertama tahun ini sebesar Rp1,16 triliun. Angka tersebut turun 22,6 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun.
Direktur Operasi Antam Hari Widjajanto mengatakan. penurunan penjualan tersebut disebabkan berhentinya kegiatan ekspor perseroan ke India. Padahal ekspor ke negara tersebut memberikan kontribusi cukup besar bagi perusahaan pada tahun lalu.
"Itu pengaruhnya sangat besar (ekspor ke India). Tahun 2017, kita sama sekali tidak mengekspor ke India karena regulasi yang diterapkan pemerintah India karena dianggap tidak
feasible bagi mereka kalau kita yang ekspor ke sana," ujar Hari dalam konferensi pers, Selasa (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna tetap menjaga kinerja ekspor, Hari mengaku pihaknya akan terus mencari pasar baru, seperti Korea Selatan dan Jepang sebagai pengganti pasar India.
"Namun pertumbuhannya tentu tidak secepat kuartal pertama tahun lalu," jelasnya,
Penjualan emas sendiri menjadi penyumbang terbesar penjualan emiten berkode saham ANTM dengan porsi mencapai 70 persen. Adapun pada kuartal pertama tahun ini, Antam membukukan total penjualan yang belum diaudit
(unaudited) sebesar Rp1,65 triliun.
Antam pada kuartal pertama tahun ini juga membukukan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 594 kilo gram, naik sebesar 24 persen dibandingkan dengan produksi emas pada periode yang sama 2016.