Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan
(Kemendag) menyatakan bahwa pemerintah siap untuk membuka keran impor kapas Amerika agar fasilitas keringanan
bea masuk (Generalized System Preference/GSP) yang diberikan pemerintah untuk produk Indonesia tidak dicabut.
Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan mengatakan bahwa selain itu pemerintah berharap setelah membuka keran impor kapas AS, Negeri Paman Sam mau mengutamakan penyerapan atas produk tekstil Indonesia.
Ia mengatakan bahwa industri tekstil siap melaksanakan hasil negoisasi bila nantinya Amerika menyepakati permintaan Indonesia, termasuk menyerap kapas AS lebih banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi poinnya, kami minta pasar ekspor Indonesia diprioritaskan sama mereka karena harganya lebih murah," katanya, Senin (6/8).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Agustus kemarin telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pompeo untuk membicarakan fasilitas GSP untuk Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, pemerintah menyatakan, ingin AS tidak mencabut fasilitas GSP yang diberikan pada Indonesia.
Pemerintah kata Retno, berdalih bahwa fasilitas GSP yang diberikan untuk Indonesia memang bermanfaat dan diperlukan AS.
Presiden AS Donald Trump beberapa waktu lalu mengumumkan akan mengkaji kembali kebijakan GSP yang diberikan untuk Indonesia dan India.
Maklum, pemberian fasilitas itu ikut berkontribusi membuat neraca perdagangan AS defisit. Indonesia sendiri mendapatkan fasilitas GSP sejak 2011 lalu.
(agt)