Cadangan Devisa Tergerus US$1,5 Miliar Demi Rupiah

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Selasa, 07 Agu 2018 18:31 WIB
Cadangan devisa Indonesia kembali tergerus sekitar US$1,5 miliar menjadi US$118,3 miliar pada Juli 2018 dari US$119,8 miliar pada bulan sebelumnya.
Ilustrasi dolar AS.(CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali tergerus sekitar US$1,5 miliar menjadi US$118,3 miliar pada Juli 2018 dari US$119,8 miliar pada bulan sebelumnya.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Arbonas Hutabarat mengatakan penurunan cadev digunakan bank sentral untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.


Maklum saja, kurs rupiah terus anjlok dari hari ke hari. Pada awal tahun ini, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.400-13.500 per dolar Amerika Serikat (AS), namun kini rupiah terpuruk hingga ke kisaran Rp14.400 per dolar AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walhasil, demi memperlambat laju pelemahan rupiah, BI terus menggelontorkan cadev dari bulan ke bulan, sehingga jumlah cadev yang di awal tahun masih US$131,9 miliar terus melorot hingga Juli kemarin.


Kendati begitu, Arbonas bilang, jumlah cadev ini masih cukup untuk kebutuhan pembiayaan sekitar 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembaayran utang luar negeri pemerintah.

"Jumlah cadev juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/8).

Sebelumnya, dengan risiko terus melorotnya cadev demi menjaga nilai tukar rupiah, BI dan pemerintah berkomitmen untuk menggenjot kinerja sektor yang paling tinggi menyumbang devisa bagi negara, yaitu kelapa sawit dan pariwisata. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER