Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia
(BI) dan Bank Sentral Australia (RBA) sepakat memperpanjang kerja sama pertukaran mata uang domestik
(bilateral local currency swap arrangement/ BCSA) bernilai US$10 miliar atau Rp100 triliun.
Pertukaran tersebut merupakan perpanjangan kerja sama dua bank sentral yang akan berakhir Desember mendatang.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis (9/8) mengatakan bahwa perjanjian kerja sama tersebut akan berlaku efektif selama tiga tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesepakatan kerja sama tersebut dilakukan di tengah rangkaian pelaksanaan Forum Pertemuan Eksekutif Bank Sentral Asa Pasifik dan Timur (EMEAP) di Manila, Filipina pekan ini," katanya.
Perry mengatakan perpanjangan kerja sama tersebut dilakukan BI untuk mendorong peningkatan hubungan dagang dua negara.
Kerja sama tersebut dilakukan untuk menjamin penyelesaian transaksi perdagangan dalam mata uang lokal antar kedua negara.
Selain itu, Perry mengatakan bahwa perpanjangan tersebut juga dilakukan untuk menguatkan kerja sama keuangan antara Indonesia dan Australia melalui penggunaan mata uang masing-masing negara untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang tertentu.
"Upaya tersebut merupakan bagian dari inisiatif pendalaman pasar keuangan dalam rangka mendukung ketahanan perekonomian nasional," katanya.
(agt)