Pengumuman Capres Tak Mampu Dongkrak Rupiah

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Jumat, 10 Agu 2018 09:36 WIB
Pengumuman pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019 tak mampu dongkrak nilai tukar rupiah.
Ilustrasi rupiah. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengumuman pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga pada Pemilihan Presiden 2019 tak mampu dongkrak pergerakan nilai tukar rupiah.

Terbukti, pada Jumat (10/8) pagi atau sehari setelah calon presiden mengumumkan nama wakil presiden mereka, rupiah justru tersungkur ke level Rp14.435 per dolar Amerika Serikat (AS).

Posisi tersebut melemah jika dibandingkan sesi penutupan Kamis (9/8) yang berada di level Rp14.416 per dolar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelemahan tidak hanya dialami mata uang garuda. Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama won Korea Selatan yang ringsek 0,69 persen, peso Filipina yang melemah 0,19 persen, ringgit Malaysia yang melemah 0,11 persen. 



Penguatan dialami oleh dolar Singapura dan yen Jepang. Kedua mata uang tersebut masing-masing menguat 0,09 persen dan 0,15 persen.

Sementara mata uang maju bergerak variasi. Dolar Kanada menguat 0,01 persen, euro Eropa 0,03 persen, poundsterling Inggris 0,03 persen, dan rubel Rusia 0,09 persen.

Namun, dolar Australia dan franc Swiss melemah, masing-masing 0,07 persen dan 0,02 persen.

Kendati melemah, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat di akhir pekan. 

"Pergerakan rupiah memang kerap seperti ini, dibuka melemah, namun berhasil menguat di akhir perdagangan," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/10).


Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah berpotensi menguat Jumat ini. Penguatan terdorong oleh ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perlakuan Pajak dan Penerimaan Pajak Bukan Pajak (PNBP) di Bidang Pertambangan Mineral.

"Juga dipengaruhi perpanjangan perjanjian swaps antara Indonesia dan Australia untuk mengurangi ketergantungan dolar AS hingga harapan akan pasangan capres-cawapres yang akan diterima pelaku pasar," katanya.

Reza memperkirakan rupiah akan menguat ke kisaran Rp14.400-14.415 per dolar AS. 

(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER