Gempa Lombok, Panitia IMF-World Bank Belum Akan Pindah Lokasi

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 20 Agu 2018 14:01 WIB
Panitia Pelaksana Pertemuan Tahunan IMF-World Bank mengaku terus mengantisipasi dampak gempa Lombok. Namun, belum berencana memindahkan lokasi acara.
. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).Panitia Pelaksana Pertemuan Tahunan IMF-World Bank mengaku terus mengantisipasi dampak gempa Lombok. Namun, belum berencana memindahkan lokasi acara
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Pelaksana Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - World Bank (Bank Dunia) mengaku terus mengantisipasi dampak kejadian gempa beruntun di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi beberapa waktu terakhir. Meski begitu, panitia belum akan mengubah lokasi perhelatan yang telah ditetapkan di Nusa Dua, Bali.

"Kami tetap antisipasi. Yang jelas, kami dengan IMF dan Bank Dunia selalu monitor bersama-sama," ujar Ketua Pelaksana Harian Panitia Pelaksana Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia Susiwijono di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin (20/8).

Panitia, ia melanjutkan, telah berkoodinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejauh ini, para ahli memperkirakan lokasi gempa susulan mengarah ke arah timur Lombok. "Dalam minggu ini kami akan pastikan posisinya (gempa) seperti apa," terangnya.

Susiwijono mengungkapkan hingga kini, Panitia belum memiliki lokasi alternatif perhelatan akbar yang dijadwalkan pada 8 - 14 Oktober 2018 itu.

"Yang jelas, tidak ada rencana memindahkan lokasi acara," imbuh dia.


Selain sebagai destinasi wisata para delegasi, Lombok juga menjadi lokasi bandara back-up jika terjadi gangguan di Bandara I Gusti Ngurah Rai selama kegiatan berlangsung.

Apabila terjadi kendala di Lombok, Susiwijono menyebutkan Panitia telah menyiapkan Bandara Banyuwangi sebagai salah satu bandara alternatif delegasi.

Susiwijono memaparkan bahwa hingga akhir Juli, persiapan kegiatan telah mencapai 85 persen. Sementara, 15 persen sisanya mencakup pengiriman infrastruktur teknologi dan informasi serta uji coba terkait. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER