Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia tengah menjajaki kerja sama strategis dengan produsen pesawat asal
Amerika Serikat (AS) The Boeing Company guna mendorong konsumsi bahan bakar nabati jenis kelapa sawit untuk pesawat (bioavtur).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut pemerintah meminta Boeing memfasilitasi pembangunan pabrik bioavtur di AS, sekaligus penggunaan bioavtur sebagai bahan bakar pesawat, jika ingin Indonesia membeli pesawat Boeing. Hal itu disampaikan Enggar di sela kunjungan kerja di Washington D.C, AS, Juli lalu.
"Saya sudah sampaikan bahwa pengusaha Indonesia akan membuat pabrik bioavtur di sini, di AS," ujar Enggartiasto dalam Seminar Nasional Sawit Indonesia di Hotel Borobudur, Senin (20/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persyaratan serupa juga telah diutarakan pemerintah kepada pabrikan pesawat Eropa, Airbus.
"Kami bilang Airbus juga telah kami kondisikan, terserah siapa yang duluan," katanya.
Enggartiasto menyebut respons Boeing atas permintaan tersebut positif. Boeing berkomitmen untuk membantu memfasilitasi perizinan pembangunan pabrik.
Enggartiasto berharap jika pabrik bioavtur dibangun di AS maka bisa menepis kampanye hitam yang menyerang produk kelapa sawait Indonesia di sejumlah negara.
"Dengan demikian, sebagian bahan baku bioavtur di AS dari kita (Indonesia). Sisanya, kita bisa bikin sendiri (bioavtur) secara masif di Indonesia," ujarnya.
Enggartiasto mengklaim sejumlah perusahaan telah berminat untuk membangun pabrik bioavtur di AS. Sayangnya, Enggartiasto tak merinci perusahaan yang telah berminat tersebut.
(lav/bir)