Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan mewaspadai gempuran produk baja dari China. Menteri Perdagangan
Enggartiasto Lukita mengatakan China akan mencari pasar baru jika ekspor bajanya ke AS terganjal tarif 'selangit' akibat
perang dagang antara kedua negara.
Apalagi, produksi baja China cukup tinggi. "Baja mereka kan terkena masalah. Mereka
over supply (kelebihan pasokan), itu yang harus kita sikapi dengan hati-hati," jelasnya, Jumat (22/6).
Kendati perang dagang AS-China masih harus disikapi dengan hati-hati, namun Enggar juga melihat peluang dari kondisi ini untuk menggenjot ekspor nasional.
Misalnya, dengan mengisi kekosongan produk-produk yang dikenakan tarif bea masuk tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan beberapa negara termasuk dengan Tiongkok, membahas kemungkinan yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan ekspor," tutur dia.
Enggar menyebut beberapa produk yang berpeluang ditingkatkan ekspornya. Salah satunya adalah produk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang bakal ditingkatkan kuota ekspornya ke China.
"Kan kita sekarang sudah mendapatkan tambahan kuota (hasil) pertemuan bapak presiden dengan Perdana Menteri Lie Peng, penambahan kuota minimum 500 ribu ton," terangnya.
Selain itu, beberapa produk lain juga tengah dibuka ekspornya ke China, seperti manggis, pisang, salak, dan beberapa produk lainnya
"Sarang burung walet kita diberikan lebih dibuka lagi, manggis, pisang, salak, saya lagi usahakan nanas suapaya bisa," imbuh dia.
(bir)