Rupiah Melemah Tersentil Sentimen Rilis Data AS

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Kamis, 30 Agu 2018 08:48 WIB
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 13 poin menjadi Rp14.658 per dolar AS pada perdagangan pasar spot hari ini dibandingkan penutupan kemarin.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 13 poin menjadi Rp14.658 per dolar AS pada perdagangan pasar spot hari ini dibandingkan penutupan kemarin. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp14.658 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Kamis (30/8). Posisi ini melemah 13 poin atau 0,09 persen dari penutupan kemarin, Rabu (29/8).

Sejalan dengan pelemahan rupiah, ringgit Malaysia dan yen Jepang juga melemah, masing-masing 0,05 persen dan 0,03 persen. Namun, beberapa mata uang Asia lain justru berhasil menguat.

Dolar Singapura menguat 0,01 persen, baht Thailand minus 0,03 persen, peso Filipina 0,08 persen, dan won Korea Selatan 0,21 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebaliknya, mata uang utama negara maju justru keok dari dolar AS. Dolar Kanada melemah 0,09 persen, rubel Rusia minus 0,08 persen, dolar Australia minus 0,05 prsen, francs Swiss minus 0,02 persen, dan euro Eropa mnus 0,01 persen. Hanya poundsterling Inggris yang menguat 0,03 persen.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah masih lemah sepanjang hari ini karena sentimen rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II 2018 yang lebih baik dari kuartal I 2018.

"Sentimen internal AS menguatkan dolar AS, terutama dengan rilis kenaikan pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan dapat menekan peluang rupiah untuk kembali menguat," ucapnya, Kamis (30/8).


Mengutip AFP, Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Paman Sam tumbuh di angka 4,2 persen pada kuartal II 2018. Departemen Statistik AS menyebut bahwa angka ini merupakan pertumbuhan tercepat dalam hampir empat tahun terakhir.

Ekonomi AS pada kuartal II 2018 didorong oleh meningkatknya belanja bisnis sejalan dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya telah memberi stimulus pemotongan pajak kepada pengusaha. Sebab, menurut Trump, pemotongan pajak akan ampuh mendatangkan investasi dan pertumbuhan.

Kendati begitu, sejumlah ekonom AS melihat bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 hanya berkisar 3 persen. Namun, angka itu masih bisa mewujudkan harapan Trump yang menargetkan ekonomi tumbuh sebesar 3 persen. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER