Gelar IMF-WB, Ekonomi Bali Bakal Tumbuh 6,5 Persen Tahun Ini

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 18 Sep 2018 06:23 WIB
Pemerintah mengklaim ekonomi Bali bakal tumbuh 6,54 persen pada 2018 dengan menjadi lokasi pertemuan tahunan IMF-World Bank.
Pemerintah mengklaim ekonomi Bali bakal tumbuh 6,54 persen pada 2018 dengan menjadi lokasi pertemuan tahunan IMF-World Bank. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank) 2018 diperkirakan bakal mengerek pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali hingga 6,54 persen tahun ini. Sebagai pembanding, tanpa pertemuan tersebut perekonomian Bali diperkirakan hanya akan tumbuh 5,9 persen.

"Bila tidak ada acara ini, ekonomi Bali masih akan melanjutkan perlambatan yang berlangsung sejak 2017," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro dalam diskusi Forum Merdeka Barat di Jakarta, Senin (17/9).

Tahun lalu, perekonomian Bali hanya tumbuh 5,59 persen. Hal itu disebabkan oleh penurunan pendapatan dari wisatawan dan aktivitas ekspor yang merosot. Jumlah wisatawan Bali tercatat menyusut sejak Oktober 2017 hingga Februari 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bambang merinci tambahan angka pertumbuhan sebesar 0,64 persen berasal dari berbagai sektor. Kontributor terbesar berasal dari sektor konstruksi yang menyumbang 0,26 persen. Kemudian, sektor perhotelan 0,12 persen, makanan dan minuman 0,5 persen, dan sektor lain-lain 0,21 persen.

Output perekonomian Bali selama periode 2017-2018 diperkirakan bertambah sebesar Rp7,8 triliun sebagai imbas dari kegiatan ini. Kegiatan konstruksi serta penyiapan kawasan infrastruktur dan wisata tercatat sebesar Rp3 triliun. Hal itu mencakup pembangunan underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, pembangunan Garuda Wisnu Kencana, dan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sarbagita Suwung.

Kemudian, sektor hotel dan akomodasi berkontribusi sebesar Rp900 miliar, sektor perdagangan Rp800 miliar, dan sisanya lain-lalin.


Pertemuan akbar ini juga diperkirakan akan menambah Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB riil) Bali tahun ini sebesar Rp894 miliar.

Selain itu, kegiatan ini juga akan menambah kesempatan kerja sebesar 1,26 persen mengingat kegiatan ini membuka kesempatan kerja bagi 32.700 orang dan mengerek upah riil sebesar 1,13 persen.

Pemerintah juga berupaya untuk memaksimalkan dampak pertemuan IMF-WB 2018 terhadap perekonomian. Hal itu dilakukan dengan mendorong pengeluaran peserta dengan cara memberikan penawaran yang menarik untuk berbelanja, membuka gerai produk lokal yang menarik, dan bekerja sama dengan pihak hotel untuk menawarkan paket wisata selama pertemuan berlangsung.


Tak hanya itu, pemerintah juga berupaya memaksimalkan kunjungan wisata dengan membuat panduan wisata yang lengkap bagi wisatawan, menggelar agenda pariwisata, dan meningkatkan kesadaran wisatawan terhadap alternatif destinasi wisata baik di Bali maupun di luar Bali.

Lebih lanjut, dengan menyukseskan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia pemerintah berharap dapat membangun citra positif bagi Indonesia. Dengan demikian, peserta dapat berkunjung kembali atau merekomendasikan Indonesia sebagai destinasi wisata. (sfr/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER