Surabaya, CNN Indonesia -- Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha Jawa Timur (Forkas Jatim) bersama Bank Indonesia menggelar acara Bersatu Menguatkan
Rupiah. Sejumlah pebisnis asal Surabaya tersebut menukarkan valuta asing sebesar US$50 juta agar mata uang Garuda tak lagi terpuruk.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah kini berada di level Rp 14.820 per
dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah sekitar 8 persen sejak awal 2018.
"Kami mencoba mengajak pengusaha Jatim untuk mengkonversi simpanan dolar AS ke dalam rupiah. Memang selama ini pengusaha kita tergantung akan bahan baku ekspor-impor dan otomatis dolar sebagai mata uang utama," ucap Ketua Forkas Jatim Nur Cahyudi di Surabaya, Kamis (20/9) Malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, para pengusaha dinilai bisa menekan harga bahan baku dengan memilih untuk memakai barang lokal dan melakukan transaksi alternatif selain menggunakan mata uang dolar AS.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jatim Difi Ahmad Johansyah menuturkan selama ini transaksi yang beredar pada aktivitas ekspor mayoritas menggunakan dolar AS, sehingga bisa melemahkan rupiah.
"BI berusaha memberikan solusi yang lebih baik dengan cara melakukan kerjasama dengan negara Asean dan Cina. Misalnya dengan Malaysia, mata uang Ringgit langsung ditukar dengan rupiah tanpa melewati dolar. Kami masih usahakan hal itu terjadi," kata Difi.
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Forkas menukarkan valuta asing tersebut.
"Karena itu saat diundang ke sini, saya langsung mengiyakan tanpa melihat jadwal saya," tutur Moeldoko.
Moeldoko mengapresiasi Forkas. Pasalnya, tanpa imbauan, para pengusaha sudah mempelopori gerakan positif ikut berpartisipasi agar nilai dolar stabil.
"Kami berterima kasih atas gerakan positif ini," ujar Moeldoko.
(dik/lav)