Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah berada di posisi Rp14.890 per
dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Rabu (19/9). Posisi ini melemah 35 poin atau 0,23 persen dari posisi kemarin sore, Selasa (18/9) di Rp14.855 per dolar AS.
Seperti halnya rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia turut melemah di hadapan dolar AS.
Won Korea Selatan melemah 0,11 persen, renminbi China minus 0,08 persen, dolar Singapura minus 0,05 persen, ringgit Malaysia minus 0,04 persen, baht Thailand minus 0,04 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,03 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, peso Filipina dan yen Jepang menguat dari dolar AS, masing-masing 0,01 persen dan 0,04 persen.
Sebaliknya, mata uang utama negara maju kompak bersandar di zona merah, setelah kemarin justru semuanya ada di zona hijau.
Rubel Rusia melemah 0,09 persen, dolar Kanada minus 0,06 persen, dolar Australia minus 0,4 persen, euro Eropa minus 0,04 persen, poundsterling Inggris minus 0,01 persen, franc Swiss minus 0,01 persen.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong memperkirakan pegerakan rupiah masih akan tertekan pada hari ini. Ia memproyeksi rupiah berpeluang menembus Rp14.900 per dolar AS.
"Sentimen dari eksternal, khususnya dari perang dagang masih ada, apalagi AS telah memberi kabar baru. Hal ini tentu akan direspons oleh China," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/9).
Presiden AS
Donald Trump memang telah mengumumkan kenaikan tarif bea masuk impor sebesar 10 persen yang dikenakan AS kepada produk asal China. Selain itu, rencana kenaikan tingkat suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve juga kian dekat.
(uli/lav)