Mendag 'Pede' Ekspor ke Eropa Naik Dua Kali Lipat di 2019

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 02 Okt 2018 08:31 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut perdagangan ke Eropa bisa meningkat jika perundingan perdagangan bebas IEFTA-CEPA rampung tahun ini.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat melakukan lawatan dagang ke Zurich, Swiss. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Zurich, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) memprediksi nilai perdagangan Indonesia dengan negara yang masuk dalam daftar European Free Trade Association (EFTA) bisa naik dua kali lipat pada 2019 mendatang.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan hal itu bisa terjadi jika perundingan perdagangan bebas antara Indonesia dengan Eropa atau Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEFTA-CEPA) selesai tahun ini.

"Sinyalnya sudah positif, misalnya Swiss ini sudah membuka diri," kata Enggar di Zurich, Senin (10/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti diketahui, Swiss merupakan salah satu negara yang tergabung dalam EFTA. Selain Swiss, EFTA juga terdiri dari Iceland, Liechtenstein, dan Norwegia.

Komoditas yang bakal menjadi unggulan untuk diekspor ke negara EFTA, yakni minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), kopi, dan kakao. Selain itu, Iceland dan Norwegia disebut-sebut meminta ekspor ikan dari Indonesia.

Enggartiasto mengaku jumlah ekspor CPO ke negara EFTA masih terbilang kecil. Namun, potensi peningkatan ekspor ke negara-negara tersebut dinilai akan membantu kondisi neraca perdaganga Indonesia yang masih defisit hingga saat ini.

Kendati demiklian, ia belum memiliki hitungan pasti terkait sumbangan ekspor Indonesia ke negara EFTA terhadap neraca perdagangan nasional.


"Karena implementasinya kemungkinan baru terasa tahun depan, paling tidak semester kedua. Kalau tidak Indonesia bisa tertinggal sepanjang masa," ucap Enggartiasto.

Pada akhir tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia dengan negara EFTA mengalami surplus. Namun, jumlahnya masih cukup kecil yakni US$22 juta.

Bila dirinci, total perdagangan Indonesia dengan negara EFTA pada 2017 sebesar US$2,4 miliar. Angka itu terdiri dari nilai ekspor Indonesia ke negara EFTA sebesar US$1,31 miliar dan impor US$1,09 miliar.

"Sudah surplus, tapi masih kecil," pungkasnya. (aud/agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER