Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (
KAI) Persero menyatakan sampai saat ini masih kesulitan dalam menggeser angkutan barang dan logistik dari jalan ke rel. Direktur Utama PT KAI Edi Sukomoro mengatakan kesulitan disebabkan oleh kecenderungan dari pemilik barang yang lebih suka menggunakan jalan raya ketimbang angkutan berbasis rel.
Pemilik menilai, menggunakan jalan lebih efisien karena barang bisa diangkut langsung ke tempat tujuan. Di sisi lain, dengan menggunakan jalan pengusaha angkutan bisa menaikkan beban melebihi batas.
Hal tersebut kata Edi, berbeda dengan jika barang dikirim dengan kereta. "Kalau kereta tidak bisa, bahaya dan bisa ambles," katanya di Jakarta, Selasa (2/10).
Karena kesulitan itulah, Edi mengatakan sampai 2017 kemarin volume angkutan barang yang menggunakan kereta baru mencapai 40,1 juta ton. Volume tersebut baru mencapai 0,6 persen dari total angkutan barang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 90,4 persen barang lainnya, masih diangkut lewat jalan raya. Edi berharap ke depan angkutan barang bisa bergeser dengan menggunakan kereta.
Harapan tersebut diungkapkannya terkait langkah tegas yang dilakukan pemerintah dalam menindak kendaraan angkutan barang dengan muatan melebihi kapasitas. "Sudah ada aturan dan tindakan tegas tersebut, kami harap ke depan pemilik barang bisa melirik kereta sebagai alternatif angkutan," katanya.
(mjs/agt)