Kementerian Badan Usaha Milik Negara (
BUMN) menyatakan hingga 4 Oktober 2018, 70 persen listrik di wilayah yang terkena dampak
gempa dan
tsunami di Palu telah kembali menyala.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal mengungkapkan PLN berhasil mengoperasikan kembali enam dari tujuh gardu induk yang ada di Palu. Kemudian, sebanyak 28 penyulang dan 46
mobile genset milik PLN juga telah berhasil dioperasikan.
"Berkat sinergi BUMN dengan TNI dan Polri, percepatan kelistrikan bisa berjalan lancar," ujar Hambra dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (5/10).
Namun, lanjut Hambra, PLN masih belum bisa mengalirkan listrik secara keseluruhan ke setiap rumah pelanggan. Pasalnya, terjadi kerusakan jaringan listrik yang terhubung langsung ke rumah pelanggan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu perbaikan secara teliti dan bertahap agar tidak berisiko korsleting," ujar Hambra.
PLN secara bertahap telah berhasil memenuhi kebutuhan pasokan listrik bagi para pelanggan prioritas. Pelanggan dimaksud diantaranya sembilan perkantoran Pemerintah, TNI dan Polri, enam rumah sakit, tujuh kantor ATM, lima lokasi SPBU; tujuh BTS (
Base Transceiver Station); serta 11 titik ekonomi Palu.
Ke-11 titik ekonomi tersebut yakni, Pasar Manonda, Pasar Masomba, Jl Gajahmada, Jl Hasanuddin, Jl Woltermongonsidi, Jl Basuki Rahmat, Jl Dewi sartika, Jl I Gusti Ngurah Rai, Jl Samratulangi, Jl Emy Saelan, dan Jl Imam Bonjol.
Ia berharap perbaikan tersebut membantu masyarakat Palu. "Dengan begitu, diharapkan perekonomian di Palu dan sekitarnya bisa kembali pulih," ujarnya.