Jokowi Batalkan Kenaikan Harga BBM karena Takut Picu Inflasi

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Okt 2018 13:43 WIB
Presiden Joko Widodo membatalkan rencana kenaikan harga BBM karena takut kenaikan  akan memicu kenaikan harga barang dan mengganggu daya beli masyarakat.
Presiden Jokowi membatalkan kenaikan harga BBM jenis Premium karena ia takut akan kenaikan akan memicu inflasi. CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menegaskan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium tidak mengalami kenaikan. Pernyataan Jokowi disampaikan untuk mempertegas pembatalan kenaikan Premium yang sempat disampaikan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan

"Sudah saya putuskan Premium batal (naik harga) sudah. Sudah saya batalkan, dengan hitung-hitungan, dengan angka-angka yang sangat realistis," tegas Jokowi di Istana Bogor, Sabtu (13/10). 

Jokowi memaparkan alasannya membatalkan kenaikan Premium adalah untuk menjaga daya beli masyarakat karena Premium menyangkut hajat masyarakat luas. Kenaikan harga Premium ia  pastikan akan memicu inflasi sehingga mengerek harga. 

Jokowi khawatir kenaikan harga-harga tersebut akan menekan daya beli masyarakat. Padahal konsumsi masyarakat adalah penopang utama pertumbuhan ekonomi.
Apabila konsumsi masyarakat melemah, pertumbuhan ekonomi diprediksi ikut lesu. "Pertumbuhan ekonomi sekarang ini kita masih ditumpu 56 persen oleh konsumsi," ujar Jokowi. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lain sisi, Jokowi mengatakan telah mempertimbangkan dampak tidak naiknya harga Premium kepada kinerja keuangan Pertamina. Jokowi memastikan Pertamina tidak menerima dampak signifikan akibat batalnya kenaikan Premium.

Sebab, Pertamina telah mengerek harga 
Pertamax menjadi Rp10.400 per liter dari harga sebelumnya Rp9.500 per liter. Pertamina juga menaikkan harga Pertamax Turbo menjadi Rp12.250 per liter dari Rp10.700 per liter.

Selain itu, Pertamina Dex harganya naik dari Rp10.500 per liter menjadi Rp11.850 per liter. Dexlite naik dari Rp9.000 per liter menjadi Rp10.500 per liter dan Biosolar Non-PSO sebesar Rp.9.800 per liter.

Jokowi meyakini kenaikan harga Pertamax dan Dex Series mampu membantu keuangan Pertamina di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia yang menyentuh US$74,88 per barel pada Oktober 2018. 

"
Oleh sebab itu kemarin setelah saya dapat laporan terakhir dari Pertamina, berapa kalau kita naikkan segini, dihutung lagi keuntungan tambahan di Pertamina, tidak signifikan. Sudah saya putuskan Premium batal (naik harga)," paparnya. 
Rencana kenaikan harga BBM jenis premium sebelumnya disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan. 

Rabu lalu, Jonan mengumumkan pemerintah akan menaikkan harga BBM jenis Premium. Untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali, harga BBM akan dinaikkan dari Rp6.550 menjadi Rp7 ribu per liter.

Sementara itu, untuk wilayah di luar Jawa, Madura, dan Bali harga premium dinaikkan dari Rp6.400 menjadi Rp6.900 per liter. Kenaikan tersebut rencanannya mulai berlaku Rabu sore atau setelah PT Pertamina (Persero) siap.

Tapi, kenaikan tersebut tiba-tiba urung dilaksanakan.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER