Jakarta, CNN Indonesia -- Tren peningkatan
bunga kredit diperkirakan terus berlanjut pada kuartal keempat tahun ini. Kenaikan tertinggi bakal terjadi pada rata-rata bunga
kredit konsumsi yang diperkirakan naik 8 bps dari 13,28 persen kuartal sebelumnya menjadi 13,36 persen.
Berdasarkan survei perbankan yang dirilis Bank Indonesia pekan ini, tren kenaikan bunga kredit terjadi seiring naiknya rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan atau
Cost of Fund (CoF) dalam rupiah yang naik 14 bps menjadi 5,81 persen.
Selain itu, biaya dana yang dioperasionalkan oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau
Cost of Loanable Fund (CoLF) juga diperkirakan meningkat 15 bps menjadi 9,07 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya bunga kredit konsumsi, perbankan juga memperkirakan kenaikan bunga kredit juga terjadi pada jenis kredit investasi sebesar 4 bps menjadi 11,66 persen. Sementara jenis bunga kredit modal kerja tidak mengalami perubahan dan stabil pada nilai 11,44 persen.
Sementara pada kuartal ketiga ini, hampir seluruh jenis bunga kredit diperkirakan turun dibanding kuartal sebelumnya. Rata-rata bunga kredit investasi turun dari 11,9 persen menjadi 11,62 persen, kredit konsumsi bahkan turun dari 14,4 persen menjadi 13,28 persen.
Secara rinci, penurunan bunga kredit konsumsi terjadi pada bunga KPR dari 11,6 persen menjadi 11,1 persen dan bunga kredit kendaraan bermotor dari 12,73 persen. Sedangkan rata-rata bunga kredit justru meningkat dari 24,63 persen dari 25,13 persen.
(agi)